Pertanyaan Mengenai Alkitab pada Kitab Kidung Agung


P: Dalam Kidung Agung, apakah kitab Kantikel ini?
J: Ini adalah sebuah nama alternatif untuk Kidung Salomo. Nama lain yang terkenal adalah Kidung Salomo. Tidak ada perbedaannya. Dalam bahasa Ibrani secara tata bahasa diterjemahkan sebagai "Kidung Agung", yang berarti yang terbaik dari semua kidung yang ada. Salomo menulis 1.005 nyanyian (1 Raja-raja 4:32), dan sebutannya menyatakan bahwa ini adalah yang terbaik.
Dalam bahasa Latin Vulgate, kitab ini disebut Canticum Canticorum, yang berarti Kidung Agung.

P: Dalam Kidung Agung, mengapa kitab yang berorientasi seksual, seperti Kidung Salomo ada dalam Alkitab?
J: Apa yang salah dengan keliaran, nafsu, percintaan, dan hubungan seksual dalam pernikahan? Sementara beberapa tulisan membuat bahwa Tuhan menentang kenikmatan seksual, padahal Tuhanlah yang menciptakan perkelaminan. Karena Tuhan telah berkata dengan keras dan jelas menentang hubungan seksual di luar nikah, seseorang mungkin salah dengan menyamaratakan dan berpikir Tuhan menentang semua kenikmatan seksual - untuk itulah Kidung Salomo.

P: Dalam Kidung Agung, bagaimjana seharusnya kitab ini ditafsirkan?
J: Umat Kristen dan orang Yahudi mempunyai empat pandangan tentang ini.
Kiasan mengenai hubungan kita dengan Tuhan Allah adalah seperti berapa banyak orang yang menurut sejarah yang telah melihat kitab ini. Kiasan mengenai Tuhan sebagai suami kita ada dalam kitab Yeremia dan Yehezkiel, tapi kitab-kitab ini ditulis beberapa abad setelah ditulisnya kitab Kidung Salomo.
Percintaan: Sudut pandang pengkiasan melihat ini terlalu jauh ketika menggambarkan kecantikan dari istri. Lebih lagi, ini adalah sebuah pelaksanaan, bukan hanya cerita mengenai kegairahan tentang percintaan, masalah kecil dalam hubungan, dan solusinya. Kidung Salomo adalah kitab yang sangat penting. Tanpa kitab ini, orang mungkin bertanya-tanya apakah pantas bagi orang beriman untuk memiliki perasaan yang penuh gairah cinta, adalah sebuah pernikahan yang dengan kegairahan secara emosional. Kitab ini tidak hanya mengesahkan ini, tapi juga menunjukkan bagaimana itu.
Percintaan dengan Salomo sebagai orang yang suka turut campur: Seorang gembala dan seorang gadis saling mencintai, dan Salomo tidak berhasil mencoba merayu gadis ini. Memandang kitab ini sebagai sebuah protes melawan ketidaksetiaan adalah pandangan dari Believers Bible Commentary dan The Song of Songs milik Arthur Clarke. Sebuah variasi mengenai pandangan ini adalah bahwa gadis itu sebenarnya adalah Abisag. Lihatlah dalam
www.scripturewise.com untuk keterangan lebih lengkap mengenai pandangan ini.
Kumpulan dari puisi cinta: Beberapa orang rupanya telah menyerah pada sebuah struktur dan melihat ini sebagai sebuah antologi dari puisi cinta. New Geneva Study Bible hal.1004 menyebutkan pandangan ini, dan berkomentar bahwa kitab ini tidak membantu dan tidak diperlukan.
Sandiwara: Beberapa orang telah melihat pilihan ketiga, bahwa ini hanyalah sejenis sandiwara. Namun, The Bible Knowledge Commentary : Old Testament hal.1009 menunjukkan bahwa sementara beberapa orang melihat ini sebagai drama atau sandiwara untuk dipertunjukkan, "gaya bahasa dari drama yang sudah berpengalaman tidak diketahui oleh bangsa Israel. Juga kitab ini tidak dapat dianalisis kedalam situasi dan keadaan seperti dalam drama."
Kiasan mengenai kitab Keluaran dari Mesir adalah tafsiran dari rabi kuno.

P: Dalam Kidung Agung, apakah yang menjadi garis besar dari kitab ini?
J: Ada dua garis besar, tergantung apakah anda berpikir ada satu orang, atau Salomo dan seorang gembala.
Pandangan "satu orang saja": Kitab ini bercerita tentang waktu bercumbuan, pernikahan dan perkawinan sepasang kekasih.
1:2-3:5 Waktu bercumbuan
3:6-5:1 Pernikahan
..3:6-11 Proses Pernikahan
..4:1-5:1 Malam Pernikahan
5:2-8:4 Perkawinan
..5:2-6:13 Sebuah "rubah" dalam pernikahan. Menyepelekan orang lain
.. 6:4-13 Mengatasi masalah
8:5-14 Kesimpulan
Pandangan mengenai Protes Melawan Ketidaksetiaan: Salomo mencoba merebut gadis kekasih dari gembalanya, dan ia gagal melakukannya.
The
Believers Bible Commentary memiliki 18 bagian-bagian yang teratas, utamanya berdasarkan pembicara. Berikut ini lebih kepada penyingkatan dari hal-hal diatas.
1-2:7 Gadis Sulam dalam istana Salomo
..2:7 - Hai puteri-puteri Yerusalem
2:8-3:5 Mengenang akan gembala-kekasihnya
..3:5 - Hai puteri-puteri Yerusalem
3:6-4:6 Prosesi agung Salomo tiba
4:7-5:1 Gembala datang dan meminta gadis Sulam untuk pergi
5:9-8:4 Setiap orang mencoba mempengaruhi gadis Sulam
..8:4 - Hai puteri-puteri Yerusalem
8:5-14 Dia pergi dengan gembala-kekasihnya

P: Dalam Kidung Agung, siapakah yang berbicara pada setiap dala kitab ini?
J: Berikut ini adalah yang berbicara, berdasarkan pandangan "satu orang saja".
Pandangan "satu orang saja":
Orang itu adalah yang berbicara dalam ayat 1:9-10, 1:15, 2:2, 2:14, 4:1-15, 5:1a-d, 6:4-9, 7:1-9a, 8:13.
Perempuan itu adalah yang berbicara dalam ayat 1:2-4a, 1:4c-7, 1:12-14, 1:15, 2:1, 2:3-14, 2:16-3:11, 4:16, 5:2-8, 5:10-16, 6:2-3, 7:9b-8:4, 8:6-7, 8:10-12, 8:14
Entah perempuan ataupun orang itu yang berbicara dalam ayat 1:17, 6:11-12, 6:13b
Entah perempuan atau orang itu atau (berdasarkan NKJV) saudara dari perempuan itu dalam ayat 2:15.
Teman-teman (termasuk puteri-puteri Yerusalem) yang berbicara dalam ayat 1:4b, 1:8, 1:11, 5:9, 6:1, 6:13a, 8:5a
Entah orang itu atau teman-temannya yang berbicara dalam ayat 1:8, 1:11, 6:10
Entah orang itu, perempuan itu atau seorang saudara yang berbicara dalam ayat 8:5b
Entah Tuhan atau teman-teman yang berbicara dalam ayat 5:1e
Orang mungkin berpikir itu adalah Tuhan, karena teman-teman tidak mungkin ada disana ketika mereka sedang melakukan hubungan seksual.)
Saudara dari perempuan itu yang berbicara dalam ayat 8:8-9
Pandangan "Gembala + Salomo":
Masih pembicara yang sama, kecuali sebelum ayat 4:7 bahwa itu adalah Salomo dan bukan gembalanya yang berbicara. Setelah itu hanya Salomo yang berbicara pada ayat 6:4-10 dan 7:1-10.

P: Dalam Kidung Agung 1:1,5; 3:7,9,11; 8:11,12 apakah Salomo sebenarnya yang menulis buku ini?
J: Salomo mungkin adalah penulisnya, tapi tidak sepenuhnya benar bahwa ia yang menulis. Dalam kitab ini disebutkan nama Salomo dan bisa saja hanya nama untuk sesuatu, bukan yang menulisnya.

P: Dalam Kidung Agung 1:2, bagaimana cintanya lebih nikmat daripada anggur?
J: Meminum anggur tidak senikmat hangatnya perasaan mengetahui seberapa besar ia melindunginya. Jika anda adalah seorang suami, bagaimana menyenangkannya perasaan istri kita ketika mengetahui begitu besar cinta anda?

P: Dalam Kidung Agung 1:3, mengapa seorang gadis bertanya pada orang yang dicintainya bahwa semua gadis-gadis mencintainya?
J: Dia senang bahwa kekasihnya menyukainya bukan yang lain. Hal ini jauh sekali dari konsep mengambil keuntungan yang memungkinkan dari pasangan anda atau kekasih anda.

P: Dalam Kidung Agung 1:4, karena mereka tidak menikah, mengapa gadis itu berbicara tentang dibawanya ia ke dalam kamar raja?
J: Dalam tradisi Yahudi, hubungan intim dalam pernikahan dilakukan secara pribadi, setelah upacara pernikahan. Di sini dapat dikatakan bahwa entah mereka sudah menikah, atau ia sedang berkata pada orang yang dicintainya yang mengarah pada pernikahan.

P: Dalam Kidung Agung 1:5, apakah gadis ini seorang berkulit hitam, atau seorang Yahudi, dan atapakah ia orang kulit putih?
J: Pertama kali kita lihat pada sebuah catatan yang menarik, dan selanjutnya jawabannya. Budaya Yahudi telah ada di negara Etiopia sejak zaman Salomo dan Ratu Sheba. Agama Yahudi di Etiopia berbeda karena mereka tidak memiliki konsep seperti Purim atau Hanukkah, yang dikenalkan selama lebih dari empat ratus tahun setelah zaman Salomo.
Jawabannya: gadis tersebut mungkin seorang kulit hitam, dan ia mungkin seorang Etiopia. Pada satu pihak, banyak orang melihat bahwa ia lebih seperti ras kulit putih dan kulitnya yang kecoklatan, karena ia mengatakan bahwa sinar matahari membuat kulitnya menjadi gelap. Di lain hal, kulit dari seorang yang berkulit hitam dapat terlihat lebih gelap jika mereka terus berada di bawah matahari.
Mungkin ini bukan pada ras yang ia miliki karena dalam cerita ini itu tidaklah penting, seperti halnya sekarang ini kita adalah saudara dalam Kristus. Seandaninya anak-anak saya menikah dengan seorang Anglo, oriental, suku hispanik, orang kulit hitam, orang Arab, Persia, atau lainnya, mereka semua akan saya anggap sama baiknya dengan saya. Namun, saya tentunya akan tetap berfokus pada apa yang ada dalam diri orang tersebut, apakah pasangannya(anak saya) itu memiliki karakter seperti Kristus atau tidak.

P: Dalam Kidung Agung 1:7, mengapa gadis tersebut berkumpul dengan kawan-kawan dari orang yang dicintainya?
J: Tidak pernah dikatakan bahwa ia melakukannya. Ia berkata pada kekasihnya mungkin ia melakukannya, mungkin karena kesalahan, jika ia tidak mengatakan pada gadisnya kemana ia pergi dengan kumpulan teman-temannya. Satu karakter dari romantisme cinta yang baik adalah juga ingin menghabiskan waktu bersama yang lain, tidak hanya bedua saja.

P: Dalam Kidung Agung 1:8, mengapa laki-laki ini tidak berkata pada wanitanya kemana ia dan teman-temannya menggembala?
J: Perempuan ingin tahu mengapa ia tidak boleh untuk terus berada bersama dengan orang yang dicintainya sepanjang hari. Saya pernah berkata pada seorang mahasiswa yang putus asa karena seorang kakak kelasnya yang istimewa buatnya tidak memperhatikannya. Saya bertanya padanya ketika ia menikah, berapa persen waktu yang akan dihabiskan bersama suaminya. Ia berkata "90%"!
Orang yang berbicara dalam ayat ini entah orang yang suka bermain atau puteri-puteri Yerusalem, yang mungkin menjadi sarkastis.

P: Dalam Kidung Agung 1:9, mengapa gadis tersebut dibandingkan dengan kereta-kereta Firaun?
J: Satu alasan mungkin bahwa kuda jantan kembar yang menjalankan kereta-kereta Firaun. Pandangan lain adalah wanita yang dicintainya itu menarik perhatian seperti seekor kuda betina yang menarik perhatian kuda-kuda jantan dari kereta Firaun tersebut.

P: Dalam Kidung Agung 1:12,14,3:6, apakah BOLEH bagi orang Kristen memakai wewangian?
J: Ya. Ayat-ayat ini membuktikannya dan tidak ada dalam kitab suci yang melarangnya. Namun, jika kecantikan anda hanya yang berasal dari dandann luarnya saja, sungguh kasihan. Daya tarik anda juga harus berasal dari dalam diri anda, yang mana tidak akan pernah pudar, ayat dalam 1 Petrus 3:1-5 dan 1 Timotius 2:9-10 menunjukkannya.

P: Dalam Kidung Agung 1:14, apakah arti dari En-gedi?
J: En-gedi adalah sebuah tempat yang terpencil dan tandus di tepi laut barat dari Laut Mati. Daud pergi kesana untuk bersembunyi dari Raja Saul, dalam ayat 1 Samuel 24:1. Seseorang mungkin pergi kesana untuk menyendiri. Tentunya, dimanapun tempat yang ada di dunia ini adalah seperti surga jika anda berada bersama orang yang anda cintai. Karena semua orang Kristen, bersama dengan Satu-satunya yang mereka cintai (Tuhan), dimanapun tempat di dunia ini semuanya adalah surga bagi kita.

P: Dalam Kidung Agung 2:2, bagaimana gadis yang dicintainya seperti sebuah bunga bakung diantara duri-duri?
J: Dalam pandangannya, semua wanita jelek dan tidak dapat dibandingkan dengan kekasihnya. Jika dibandingkan dengan yang lain, ia seperti bunga bakung.

P: Dalam Kidung Agung 2:3, apa yang istimewa dari pohon apel yang disamakan dengan lelaki yang dicintainya?
J: Pohon apel berharga karena jarang ada, karena orang harus memotong pohonnya untuk mendapatkan buahnya. Seperti halnya, seorang laki-laki atau perempuan menyingkirkan kecakapannya untuk "hanya sekedar bermain-main" dan berpacaran dengan orang lain ketika mereka siap untuk menikah.

P: Dalam Kidung Agung 2:4, dapatkah ini diarahkan pada Kristus?
J: Orang yang percaya Kidung Salomo adalah perumpamaan tentang Kristus dengan grejanya akan berpikir demikian. Namun, bahkan orang yang tidak setuju bahwa ini adalah perumpamaan, dapat setuju juga bahwa kasih Kristus pada pengantin perempuanNya, gerejaNya, adalah lemah lembut dan dalam.

P: Dalam Kidung Agung 2:7,17 dan Kidung Agung 3:5, apakah seekor kijang dan seekor anak rusa?
J: Seekor "anak rusa" adalah apa yang kita sebut "kijang betina" atau rusa betina, dan seekor kijang adalah rusa jantan.

P: Dalam Kidung Agung 2:9, apakah kisi-kisi?
J: Kata ini, ditemukan dalam Alkitab versi NASB, NIV, dan NRSV yang berarti bingkai kayu yang dimiliki seseorang untuk menutupi jendela. Terkadang orang memiliki tumbuhan rambat atau bunga yang ditanami mengitari sebuah bingkai atau kisi-kisi.

P: Dalam Kidung Agung 2:14 (KJV), apa yang dimaksud dengan air muka?
J: Ini berarti wajah atau bentuk. Dapat juga berarti senyumnya.

P: Dalam Kidung Agung 2:15, apakah arti dari rubah?
J: Bahasa Ibrani ini dapat mengarah pada rubah atau serigala. Rubah adalah binatang yang kecil, yang tidak menyeramkan bagi manusia, dan satu rubah, yang berlari mengitari kebun anggur, merupakan sesuatu yang tidak terlalu membahayakan. Namun, sekumpulan rubah, yang dalam waktu lama berlari mengelilingi kebun anggur dapat merusak akar-akarnya dan merusak kebun anggur.
Seperti halnya dosa yang kecil, sifat yang menjengkelkan, dan sikap yang tidak menyenangkan dapat muncul sebagai sesuatu yang sepele seperti sepasang rubah. Akhirnya, mereka dapat merusak pernikahan. Lebih baik untuk mengetahui hal-hal yang kecil, dan membuangnya.

P: Dalam Kidung Agung 2:17, dimanakah pegunungan Beter terletak?
J: Kita tidak yakin pada bahasa Ibrani di sini. Bisa saja diterjemahkan "bukit yang tidak datar" atau "pegunungan yang memisahkan kita".

P: Dalam Kidung Agung 3:1-4, mengapa wanita mencari lelakinya di sini?
J: Ia rindu melihatnya, dan ayat ini menunjukkan tidak ada yang salah ketika wanita itu mencari lelakinya. Dalam konteks yang berbeda, Rut juga mencari Boas.

P: Dalam Kidung Agung 3:5 dan Kidung Agung 8:4, mengapa orang harus membangkitkan cinta sampai diingininanya?
J: Ada dua makna disini. Orang tidak seharusnya mendesak seseorang yang mengarah pada kedewasaan seksual atau hubungan seksual. Juga, seseorang tidak seharusnya mendesak orang lain untuk masuk dalam komitmen pernikahan.

P: Dalam Kidung Agung 3:9, apakah kereta-kereta Salomo, karena raja-raja Israel tidak diperbolehkan memiliki kereta menurut Imamat 17:16; 2 Tawarikh 9:28; 1 Raja-raja 10:26-29?
J: Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menjawab ini.
1. Imamat menunjukkan raja tidak dianjurkan memiliki kereta untuk perang. Gambarannya disini menunjukkan bahwa kereta ini adalah kendaraan yang berhias, bukan untuk perang.
2. Salomo membuat kereta perang, ia pun melakukan kesalahan.
3. Kitab ini tidak memusatkan pada kemenurutan Salomo, tapi hanya menyebutkan bahwa ia memiliki kereta yang bagus sekali.

P: Dalam Kidung Agung 4:1-7 dan Kidung Agung 7, jika calon istri seorang lelaki bukanlah orang yang dengan fisik yang indah, dapatkah ia mencintainya?
J: Tentunya. Empat hal yang perlu diperhatikan dalam menjawab.
1. Memiliki kecantikan secara fisik adalah baik, seperti yang ditunjukkan dalam Ayub 42:15 dan juga dalam Kidung Salomo.
2. Namun, kecantikan dari dalam yang abadi lebih penting dari kecantikan dari luar yang dapat pudar, seperti yang dikatakan dalam 1 Petrus 3:2-4. Apakah anda menikahi seseorang yang akan menjadikannya pendamping seumur hidup anda?
3. Ini sangat menarik untuk memperhatikan mengapa banyak orang berpikir hanya ada satu standar mengenai keindahan secara fisik bagi wanita dan laki-laki. Mungkin Disney dan Hollywood mengkondisikan kita seperti ini. Seperti contohnya, selama masa Renaissance di Eropa, pandangan mereka mengenai bentuk ideal bagi wanita akan dianggap terlalu berat saat ini. Seseorang yang hidup di masa lalu dalam budaya itu akan sama terkejutnya pada standar saat ini tentang kecantikan. Mencintai seseorang yang anda nikahi lebih penting daripada standar budaya tentang kecantikan. Anda pada akhirnya menemukan bahwa anda memang menikahi gadis yang paling cantik sedunia - bagi anda.
4. Pada laki-laki, dalam beberapa budaya oriental, dimana makanan lebih jarang, laki-laki yang terlihat ideal memiliki perut yang besar. Namun laki-laki, tidak menggunakan ini sebagai alasan untuk mengatakan kelebihannya(perutnya) "aku dan perutku sudah sempurna, kita hanya saja lahir di waktu dan tempat yang salah".

P: Dalam Kidung Agung 4:2 dan Kidung Agung 6:6, apakah artinya dari gigi yang seperti domba yang beranak kembar?
J: Giginya mengingatkan gembala ini pada domba yang berbulu putih. Ini adalah sebuah ungkapan puitis yang mengatakan bahwa semuanya giginya masih ada, tidak ada yang bolong.

P: Dalam Kidung Agung 4:3, karena bibirnya seperti buah ceri yang berwarna merah tua, apakah mereka sudah memiliki semacam kosmetik pada saat itu?
J: Ya mereka memang sudah memilikinya.
Untuk wewangian, kita mengetahui tentang kotak kecil yang dikubur bersama dengan Firaun-firaun Mesir dari tahun 5000 sampai tahun 3500 S.M.. Juga pada tahun 1500 S.M. laki-laki dan perempuan memiliki bongkahan wewangian yang harum diatas kepala mereka.
Untuk garis mata, perempuan menggunakan kohl (mungkin sejenis logam sulfida) pada kelopak mata mereka yang digunakan tahun 1500 S.M., yang mana ini adalah sebelum zamannya Musa.
Untuk mewarnai dengan warna merah, Inai (tanaman pacar) adalah warna yang kemerahan yang digunakan untuk kuku, telapak tangan, dan tapak kaki. (anda tidak dapat melupakan tapak kaki anda pastinya!) Bangsa Romawi selanjutnya menggunakan "fucus" untuk mewarnai pipi mereka dan bibir mereka. Pewarnaan yang kemerahan itu berasal dari hancuran cacing kokinel.

P: Dalam Kidung Agung 4:9-10,12 dan Kidung Agung 5:2, mengapa ia menyebut orang yang dicintainya itu dinda?
J: Ayat ini menunjukkan tentang betapa dalamnya cintanya pada gadisnya, dan cinta itu pula yang diberikan pada gadisnya. Walaupun ia nantinya tidak memiliki keintiman secara fisik dengan gadisnya, menjadi saudaranya, ia akan bahagia karena bisa berada disisinya selamanya. Seharusnya seperti itu. Ketika hubungan fisik seharusnya mencerminkan cintanya satu sama lain, cinta yang ada pada satu sama lain lebih penting dari sekedar hubungan fisik. Jika beberapa kecelakaan terjadi, dan pasangan anda misalkan kehilangan fungsi organ seksualnya, apakah anda tetap akan mencintainya?

P: Dalam Kidung Agung 4:12-5:1, apakah yang mereka bicarakan disini?
J: Ayat 1:2-3:5 adalah tentang saat bermesraan, 3:6-5:1 adalah tentang pernikahan, 4:1-5:1 adalah tentang malam pernikahan, dan ayat 5:2-8:4 adalah tentang perkawinannya.

P: Dalam Kidung Agung 5:1-8, apakah hal yang utama di sini?
J: Ada seekor "rubah kecil", atau ada sebuah masalah dengan hubungan di sini. Suaminya menyuruh istrinya untuk membuka pintu. Apakah suaminya meminta sesuatu hanya untuk dirinya sendiri, entah istrinya apatis ketika melihat suaminya pulang kerumah, atau apakah suaminya memang merindukan istrinya untuk menyambutnya dipintu, semuanya itu tetap adalah masalah. Suaminya lalu pergi, tapi ia menaruh wewangian di gagang pintu, yang berarti ia tetap menginginkan istrinya dan menyesal karena istrinya tidak menyambutnya.

P: Dalam Kidung Agung 5:2-6, apakah arti dari cakupan ayat ini?
J: Ada dua pandangan.
1. Dalam pandangan bahwa Salomo adalah pengacau hubungan diantara dua orang yang saling cinta, ini merupakan sebuah mimpi yang dimiliki gadis tersebut.
2. Dalam pandangan "dua orang yang saling mencintai", yang mana kejenuhan telah terjadi dalam perkawinan. Ia minta pada gadis ini untuk tidak memalangi pintu, dan dalam ayat 3 ia pada awalnya menolak, untuk memberikan sebuah alasan untuk menunjukkan kejenuhannya. Ia akhirnya bangun, namun saat itu pasangannya telah pergi. Ia menaruh beberapa wewangian di pintu, untuk menunjukkan ia menyesal perpisahan karena kejenuhan istrinya, dan ia ingin sekali untuk memulai kembali dan memaaftkan istrinya.
Terkadang ketika kita disia-siakan, seharusnya kita pergi, "meninggalkan wewangian di pintu", dan mempunyai keinginan untuk rukun kembali.

P: Dalam Kidung Agung 5:4, apakah arti dari "hatiku rindu kepadanya"?
J: Bahasa Ibrani ini adalah yang sama yang digunakan dalam sebuah kisah yang tidak romantis dalam Yesaya 16:11 dan Yeremia 31:20 untuk keharuan atau kesedihan. Maka ini sepertinya tidak berarti mengenai kenikmatan seksual.

P: Dalam Kidung Agung 5:7, mengapa para peronda memukulnya?
J: Ayat ini tidak mengatakan seperti itu. Mungkin ini adalah kejahatan, atau mungkin juga nafsu, tapi lebih mungkin lagi para peronda itu keliru menganggap kalau wanita ini adalah seorang wanita pekerja seksual dan memukulnya agar ia meninggalkan jalanan itu dan kembali kerumah.

P: Apakah Kidung Agung 5:16 mengarah pada Muhamad karena disebutkan sesuatu sebagai "nafsu semata" dan Makhmad dan Makhadim adalah [entah bagaimana] menjadi nafsu dari Muhamad?
J: Saya tidak pernah mendengar hal ini sebelumnya. Apakah ini adalah kisah cinta dari Kidung Salomo (=Kidung Agung)? bagaimana perempuan Islam (tidak menyebutkan laki-laki) diajarkan untuk berprilaku di depan Muhamad? Saya merasa orang Islam pun tidak akan mengatakan yang sama.

P: Dalam Kidung Agung 6:4, apakah ayat ini bermaksud pada Tirza? dimana menunjukkan puisi ini ditulis setelah zaman Salomo.
J: Kidung Agung tidak pernah mengatakan bahwa in ditulis oleh Salomo, atau pada zamannya. Namun, ayat ini tidak menunjukkan sebuah tanggal setelahnya. Memang ada seorang raja dari Tirza dalam Yosua 12:24 dan Yerobeam I (tahun 900-880 S.M.) yang tinggal di Tirza seperti yang dikatakan dalam 1 Raja-raja 14:17. Para arkeolog telah menemukan Tirza tinggal sejak zaman Yosua.
Kidung Agung 6:4 menyebutkan baik Tirza dan Yerusalem, dan ayat 6:5 menyebutkan Gilead. Asimov mengatakan ini menujukkan waktu setelahnya karena Tirza tidak disamakan dengan Yerusalem. Kota itu tidak berkuasa, tapi dalam keindahannya mungkin ini yang dimaksudkan oleh Gilead seperti Yerusalem.

P: Dalam Kidung Agung 6:4, apakah hal lain yang kita ketahui dari kota Tirza?
J: Tirza berarti "menggembirakan hati", dan itu disebutkan dalam Yosua 12:24. Kita tidak mengetahui bagaimana orang Kanaan menamakan sebuah kota, tapi bangsa Israel ternyata menamakan kembali dengan nama Tirza lagi, sama dengan anak perempuan Zelophedad.
Ketika para arkeolog tidak begitu yakin tentang lokasi kota Tirza, mereka hampir percaya bahwa tempat itu adalah kota Tel el-Far'ah sekarang, yang besarnya 600 x 300 meter lebih besar dari bukti Megido. Perkampungan terdahulu berasal dari zaman batu. Sebuah tembok batu dibangun sekitar tahun 1700 S.M. selama zaman tembaga. Pada zaman berikutnya menunjukkan sebuah kota yang baru dibangun di tempat yang hampir sama sesegera setelah yang lama dihancurkan. Zaman Ion pertama berlangsung sampai awal abad ke-9 S.M., ketika Omri memindahkan ibukota Israel dari Tirza ke Samaria. Kota itu dibakar, yang mungkin menunjukkan Zimri membakar dirinya sendiri dengan membakar istananya. Tirza dibangun kembali, tapi dihancurkan lagi, kemungkinan oleh bangsa Asiria tahun 723 S.M.

P: Dalam Kidung Agung 6:4,10, bagaimana laki-laki bisa menyebutkan sedasyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?
J: Secara emosional dan mungkin kegelisahan dalam perasaanya begitu besar seakan ia telah melihat seorang tentara siap untuk berperang.

P: Dalam Kidung Agung 6:7, mengapa pelipisnya seperti buah delima?
J: Buah delima mempunyai sari yang sangat merah yang digunakan untuk berdandan. Dengan kata lain, wajahnya memerah tersipu malu.

P: Dalam Kidung Agung 6:8, apakah Salomo mempunyai 140 istri dan gundik, atau 1000 seperti yang dikatakan dalam 1 Raja-raja 11:3?
J: Ayat ini tidak mengatakan jumlah ini adalah istri Salomo. Walaupun mereka itu benar istrinya, Salomo sebenarnya hanya mempunyai sat istri, dan selir-selirnya bertumbuh secara bertahap. 1 Raja-raja 11:3 mengatakan jumlah keseluruhannya dari istri Salomo yang dimiliki pada akhir kekuasaannya.

P: Dalam Kidung Agung 6:12, kereta kuda apakah ini?
J: Ini mungkin dapat diterjemahkan sebagai "kereta kuda Amminadab" atau "kereta kerajaan dari bangsaku", atau "kereta kuda dari para bangsawanku" atau "kereta kuda pangeranku"

P: Dalam Kidung Agung 6:13, mengapa ia disebut gadis Sulam?
J: Ada dua pandangan.
Kota Sulam. Ini sepertinya kesalahan salinan untuk seseorang dari kots Suman, yang terletak tiga mil (lima kilometer) sebelah utara Jesrel. Huruf "l" dan "n" terkadang diganti dalam bahasa Semit. Abishag adalah gadis Sulam menurut 1 Raja-raja 1:3,15; 2:17,21.
Gadis Salomo: Orang Sulam adalah bentuk feminisme dari "Salomo". Mungkin ia disebut seorang "Salomoess", yang berarti gadis Salomo.
Sejak kita mengetahui tentang sebuah kota Shunem, pandangan yang pertama paling masuk akal, karena Abishag adalah seorang Shunem, tapi ia bukanlah gadis Salomo yang khusus. Sebaliknya, setiap gadis dari Shunem menjadi gadis Salomo.

P: Dalam Kidung Agung 7:13, apakah arti dari buah dudaim?
J: Buah dudaim memiliki bau yang semerbak, dan balik ke masa lalu buah dudaim dianggap bisa menambah kemampuan untuk mempunyai anak, seperti yang dipikirkan Rahel dan Lea dalam Kejadian 30:14-15.

P: Dalam Kidung Agung 8:1-2, mengapa di dunia ini seorang perempuan berharap orang yang dicintainya berhubungan sebagai saudara laki-lakinya?
J: Mungkin untuk alasan yang sama laki-lakinya berkata yang sama yaitu berharap gadisnya adalah saudara perempuannya. Lihat pembahasannya pada Kidung Agung 4:10 untuk jawabannya.

P: Dalam Kidung Agung 8:6-8, apakah cinta sekuat seperti kematian?
J: Tentunya cinta Tuhan untuk kita lebih kuat daripada kematian, tapi itu bukan yang dimaksudkan dalam ayat ini. Cinta untuk orang lain menyelamatkan dari kematian, dan orang beriman akan bertemu kembali dengan mereka yang telah bersama Tuhan. Bagi orang percaya dan orang yang tidak percaya, cinta pada orang lain dapat lebih kuat dari hasrat untuk melindungi diri.

P: Dalam Kidung Agung 8:7, mengapa uang tidak dapat dibandingkan dengan cinta kasih?
J: Jika dua orang sungguh mencintai satu sama lain, mereka akan menghargai bahwa cinta lebih daripada segala uang di muka bumi ini. Lebih lanjut, masalah keuangan tidak seharusnya menjadi sebuah pikulan bagi sebuah pernikahan yang baik, dan dorongan financial tidak seharusnya menarik orang untuk memisahkan pasangan yang sungguh saling mencintai.
Jika anda bisa meraih pekerjaan yang menawarkan anda dua kali lipat lebih besar dari yang anda dapat sekarang, tapi anda harus berpisah dengan keluarga anda setidaknya lima hari setiap minggu, dan keluarga anda tidak pernah marah dengan pekerjaan anda yang sekarang, apakah anda akan mengambil pekerjaan yang menawarkan gaji lebih tinggi? Saya harap tidak, demi untuk pengalamanmu, istrimu, keluargamu, dan untuk diri anda sendiri.

P: Dalam Kidung Agung 8:8-10, apakah arti dari kata-kata ini oleh adik perempuan dari saudara laki-laki tersebut?
J: Mereka mengatakan mereka telah mengamati gadis itu. Yang menggunakan bahasa yang sangat puitis, mereka mengatakan bahwa jikalau ia adalah pintu dan akan dibuat pembatas, mereka akan "memalangi" dia. Jika ia memiliki kontrol diri seperti tembok, mereka akan menghormatinya. Perak pada tembok kota tidak membantu dalam pertahanan kota, tapi itu pastinya memancar dengan sangat terang.
Menarik bahwa ketika beberapa budaya modern berpikir bahwa pembahasan yang terus-terang seperti ini seharusnya tabu, dalam Alkitab kemurnian moral adalah sebuah pembahasan terbuka tentang "urusan keluarga".

P: Dalam Kidung Agung 8:8-10, mengapa seorang anak memiliki tanggung jawab untuk saudara laki-laki atau saudara perempuannya yang lebih muda?
J: Tentunya saudara laki-laki dan perempuan bersama-sama menjaga satu sama lain, seperti halnya Kain gagal melakukannya, dikatakan dalam Kejadian 4:9-10. Kita diajarkan untuk peduli pada kebutuhan keluarga kita secara materi, menurut 1 Timotius 5:8. Dibalik itu, anak yang masih kecil mempunyai tanggung jawab pada yang lebih muda seperti halnya orang tua mendelegasikan kewenangan pada mereka.
Bagaimana seharusnya orang tua mendelegasikan kewenangan? Dalam rumah kita, ketika perbedaan usia kurang dari tiga tahun, yang tertua tidak mempunyai kewenangan pada yang lebih muda kecuali dalam ketika orangtuanya tidak ada.

P: Dalam Kidung Agung 8:11-12, apakah yang dikatakan gadis ini disini?
J: Ia mengatakan ia adalah orang benar, dan seorang gadis yang terhormat yang menjaga tubuhnya sampai pernikahannya.

P: Dalam Kidung Agung, beberapa salinan apakah yang masih ada hingga saat ini?
J: Dead Sea scrolls: (tahun 1 S.M.) 4 salinan yang terpisah. Dan ini disebut 4Q106, 4Q107, 4Q108, dan 6Q6. Gulungan atau lembaran 4Q240 mungkin adalah uraian dari Kidung Agung.
4QCanticlesa (zaman awal pemerintahan Herodes) bagian dari ayat 3:7-11; 4:1-7; 6:11?-12; 7:1-7. Kidung Agung 4:8-6:11 tidak terlewati tapi memang tidak ada.
4QCanticlesb (tahun 50-1 S.M.) bagian dari ayat 2:9-17; 3:1-2,5,9-10; 4:1-3,8-11,14-16; 5:1. Kidung Agung 3:5-9 tidak terlewati tapi memang tidak ada.
4QCanticlesc (tahun 50-1 S.M.) ayat 3:7-8
6Q6 Kidung Agung 1:1-7 (tahun 50 A.D.)
Salinan Alkitab Kristen, dari tahun 350 A.D., berisi Perjanjian Lama, termasuk Kidung Salomo, juga disebut Kantikel.
Vaticanus (tahun 325-350 A.D.) dan Sinaiticus (tahun 340-350 A.D.) mempunyai keseluruhan Kidung Salomo yang masih terlindungi.
Alexandrinus (tahun 450 A.D.) memiliki seluruh ayat dari Kidung Salomo yang masih terjaga.

P: Siapakah beberapa penulis pada zaman awal yang menggunakan ayat-ayat dari Kidung Agung?
J: Penulis zaman pra-Nicea yang menggunakan atau menyinggung ayat-ayat dalam Kidung Agung adalah:
Irenaeus dari Lyons (tahun 182-188 A.D.)
Melito/Meleto dari Sardis (tahun 170-177/180 A.D.)
Buku Five Books Against Marcion milik Tertullian (tahun 207/208 A.D.)
Hippolytus (tahun 222-235/6 A.D.)
Origen (tahun 225-254 A.D.)
Cyprian, uskup dari Kartago (tahun 248-258 A.D.)
Firmilian dari Kesarea pada Cyprian (tahun 256 A.D.)
Methodius dari Olympus dan Patara (tahun 260-312 A.D.)

P: Dalam Kidung Agung, apa yang menjadi beberapa perbedaan terjemahan antara bahasa Ibrani dan bahasa Yunani Septuagin?
J: Secara keseluruhan, kualitas terjemahan tulisan Septuagin tentang Kidung Salomo tidak terlihat setinggi seperti yang dilakukan pada kitab Taurat. Dibawah ini beberapa perbedaan terjemahan, yang pertama adalah tulisan Masoretik, yang berikutnya adalah tulisan Septuagin, utamanya dari Pasal 2.
Kidung Agung 2:1 "mawar dari Saron" vs. "Bunga biasa" (Saron adalah nama dari bunga yang besar.)
Kidung Agung 2:3 "pohon-pohon di hutan (rimba)" vs. "pohon-pohon di hutan"
Kidung Agung 2:3 "rasanya" vs. "langit-langit (kerongkongan)"
Kidung Agung 2:4 "Telah dibawanya aku" vs. "Dibawanya aku"
Kidung Agung 2:5 "Berikanlah makan aku dengan kue kismis" vs. "Kuatkanlah aku dengan wewangian"
Kidung Agung 2:5 "sakit asmaraku" vs. "terluka asmaraku"
Kidung Agung 2:7 "kijang-kijang di padang" vs. "kekuatan dan kebaikan di padang"
Kidung Agung 2:8,9,10,16, etc. "tercinta" vs. "saudara"
Kidung Agung 2:9 "serupa kijang atau anak kijang, rusa jantan" vs. "seperti seekor kijang atau anak rusa di atas gunung Betel"
Kidung Agung 2:9 "kisi-kisi" vs. "jaring-jaring"
Kidung Agung 2:10 "dijawab" vs. "menjawab"
Kidung Agung 2:10 "manisku, jelitaku, dan marilah" vs. "sahabatku, jelitaku, merpatiku"
Kidung Agung 2:12 "bunyi tekukur tiba" vs. "tiba waktu pemangkasan"
Kidung Agung 2:12 "terdengar" vs. "telah terdengar"
Kidung Agung 2:13 "semerbak harumnya karena musim berbuah" vs. "pohon ara berbuah, dan menghasilkan bau wangi"
Kidung Agung 2:13 "Manisku; datanglah. cantikku, dan datanglah" vs. "datanglah, sanakku, jelitaku, merpatiku, marilah"
Kidung Agung 2:14 "bentuk" vs. "wajah (face)"
Kidung Agung 2:14 "bentuk vs. "wajah (countenance)"
Kidung Agung 2:15 "rubah-rubah, rubah-rubah kecil itu" vs. "rubah-rubah kecil"
Kidung Agung 2:15 "bermekaran" vs. "berbunga"
Kidung Agung 2:17 "Sebelum angin senja berhembus" vs. "Sampai bertiup angin pagi"
Kidung Agung 2:17 "kijang, atau anak rusa, rusa jantan, ditengah-tengah belahan pegunungan" vs. "kijang atau anak rusa di atas gunung dengan jurang-jurang"
Kidung Agung 7:9 "bibir orang-orang yang sedang tidur" vs. "bibir dan gigi" (tulisan Septuagin, Aquila (tahun 126 A.D.), bangsa Siria, Vulgate)