Pertanyaan Mengenai Alkitab Pada Kitab Yunus




P: Dalam Yunus 1:1, apa yang kita tahu tentang Yunus?

J: Yunus juga disebutkan dalam 2 Raja-raja 14:25. Yunus berasal dari Gat-Hefer, yang mana sebenarnya sangat dekat dengan Nazaret di Galilea. Ada dua tahun dimana bangsa Asyur tidak berperang (sekitar tahun 758-757 SM), dan agaknya Yunus datang kemudian. 2 Raja-raja 14:25 menempatkan Yunus mengenai masa ini, sekitar masa pemerintahan raja-raja Asyur Asyur-dan III (sekitar tahun 772-754 SM) dan Asyur-nirari V (sekitar tahun 754-746 SM).

P: Dalam Yunus, apakah yang dapat kita pelajari disini?

J: Yunus mengajarkan kita setidaknya tiga pelajaran secara bersamaan. Sangat sederhana, hal-hal itu adalah:
1.
Allah menginginkan kemenurutan sepenuhnya, bukan kemenurutan setengah-setengah. Tidak ada seorangpun, bahkan tidak juga seorang nabi sejati, dikecualikan dari penekanan terus-menerus dalam ketaatan.
2.
Anda dapat lari dari Allah, tapi tidak bisa sembunyi. Kehendak Allah tidak pernah bisa digagalkan.
3.
Allah mengasihi yang tersesat, bahkan orang jahat. Kita juga harus demikian.

P: Mengapa kitab Yunus ada dalam Alkitab?

J: Yunus adalah sebuah kitab yang menarik dengan sedikitnya tiga tema utama yang bertaut bersama.
Belas kasihan Allah untuk semua:
Allah tidak hanya mengasihi orang Yahudi. Ia mengasihi orang Kafir dan bahkan orang jahat.
Kemenurutan:
Yunus hanya tidak menurut pada satu area, tapi Allah menginginkan kemenurutan yang bulat. Jika anda berpikir tidak menurut kepada Allah adalah bermanfaat, yakinlah anda dapat menelan konsekuensinya.
Kasih kita:
Kita tidak harus hanya mencari pengetahuan tentang Allah, dan kekeudusan Allah, tapi jga hati Allah. Kehidupan kita harus dikarakterkan pertama-tama oleh kasih Allah, dan lalu dengan kasih kita kepada orang lain, bahkan orang sejahat bangsa Niniwe.

P: Dalam Yunus apakah persamaan dengan kitab Mazmur?

J: Nampaknya Yunus mengetahui kitab Mazmur dengan baik. Berikut adalah persamaannya.

Yunus

Mazmur
 

Yunus 2:2a

Mazmur 3:4; 120:1
 

Yunus 2:2b

Mazmur 18:4-5; 30:3
 

Yunus 2:3a

Mazmur 88:6-7
 

Yunus 2:3b

Mazmur 42:7
 

Yunus 2:4a

Mazmur 31:22
 

Yunus 2:4b

Mazmur 5:7
 

Yunus 2:5a

Mazmur 69:1-2
 

Yunus 2:6b

Mazmur 49:15; 56:13; 103:4
 

Yunus 2:7a

Mazmur 107:5; 142:3
 

Yunus 2:8a

Mazmur 31:6a

"bersetia kepada berhala yang tidak berharga"

Yunus 2:9a

Mazmur 50:14; 69:30; 107:22
 

Yunus 2:9c

Mazmur 3:8; 37:39
 



P: Dalam Yunus 1, apakah kitab ini fiksi karena elemen fantasinya?

J: Tidak. Berikut adalah poin-poin yang memungkinkan beberapa orang mungkin telah lihat, berikut dengan jawaban.
Ditelan oleh ikan besar:
Sementara ini bisa jadi sebuah ikan yang diciptakan dengan ajaib, tidak ada alasan yang dibutuhkan bahwa itu memang demikian. Telah ada banyak peristiwa dimana manusia ditelan oleh seekor ikan besar (disebut Jewfish), dimuntahkan, dan hidup untuk menceritakan tentang peristiwa yang dialami. Lihat pembahasan mengenai Yunus 1:17 untuk info lebih jelas tentang ini.
Pergi ke Tarsis:
Tarsis (Tartessus) di Spanyol ditemukan oleh bangsa Fenisia sekitar abad kesembilan atau kesepuluh SM, maka tidak ada masalah mencoba untuk melakukan perjalanan ke Tarsis, karena itu sudah ada selama satu atau dua abad sebelum Yunus.
Badai yang besar:
Bagian timur dari Laut Mediterania seringkali memiliki badai yang tiba-tiba dan ganas. Badai lainnya yang dapat and abaca didokumentasikan dalam Kis 27:13-38.
Keberadaan Niniwe:
Menurut para arkeolog, Niniwe ada seawal tahun 5000 SM. Niniwe disebutkan dalam lembaran tulisan paku Raja Gudea (sekitar tahun 2200 SM) dan Hammurabi (sekitar tahun 1700 SM). Oleh karena itu, diharapkan bahwa Niniwe cukup menonjol pada zaman awal untuk disebutkan dalam Kejadian 10:11.
Ukuran Niniwe:
Niniwe adalah sebuah kota besar dari sebelum masanya Yunus, maka tidak ada masalah disini. Calah adalah sebuah kota yang sedikit dari setengahnya Niniwe, dan kota itu memiliki 69.574 orang tahun 879 SM
Raja di Niniwe
: Niniwe bukanlah ibukota Asyur sampai Raja Sanherib (tahun 705-681 SM), yang mana segera setelah masanya Yunus. Namun, Asyurbanipal II (tahun 884/883-859 SM) dan Syalmaneser III (tahun 859-824 SM) berada diantara raja-raja yang hidup di Niniwe pada saat itu. niniwe adalah salah satu kawasan kediaman kerajaan dari sejak tahun 1100 SM.
Raja Niniwe vs. Asyur:
Kekaisaran disebut Asyur, bukan Niniwe, tapi biasa menyebut raja sebuah bangsa sebagaimana raja dimana ia bertinggal. Seperti contohnya, Ahab disebut raja Samaria (bukan Israel) dalam 1 Raja-raja 21:2, Ahazia juga disebut raja Samaria (bukan Israel) dalam 2 Raja-raja 1:2), dan Ben-Hadad disebut raja Damaskus (bukan Aram/Suriah) dalam 1 Raja-raja 15:18; 2 Tawarikh 16:2.
Tanaman labu/kundur yang tumbuh dengan cepat:
Ini benar bahwa ini mungkin sebuah tanaman ajaib. Tanaman yang tumbuh dengan lebih cepat secara alami adalah bambu, yang dapat tumbuh sampai 91 cm (36 inci) setiap hari.
Angin timur:
Tidak ada yang fantastis tentang angin timur yang berhembus di pegunungan.
Seperti yang diringkas Walter Kaiser dalam Hard Sayings of the Bible hal.332-333, "Demikianlah, keberatan terhadap kitab ini turun ke sini: kitab ini memiliki terlalu banyak mujizat!"

P: Dalam Yunus 1:2 tepatnya mengapa Allah mengatakan Ia ingin Yunus untuk berkhotbah melawannya? Apa menurut anda dua alasan dibalik alasan ini?

J: Alkitab menyatakan karena kejahatannya telah sampai ke hadapan Allah. Ada tiga cara untuk melakukan pengamatan ini.
1) Beberapa orang mendengar khotbah Yunus dan bertobat dan lalu mengikut pada Allah setelahnya.
2) Orang Niniwe lainnya dengan jelas mendengar bahwa Allah tidak bersuka dengan kejahatan mereka, dan memiliki dasar yang lebih untuk penghakiman karena mereka diperingatkan.
3) Bangsa non-Asyur akan mendengar dan melihat bahwa kehancuran sebenarnya yang tak terkalahkan pada bangsa Asyur adalah perbuatan Allah.
Umumnya, ketika Allah memperingatkan orang atau seseorang adalah baik jika orang itu bertobat. Tapi ini adalah sebuah bencana bagi orang itu jika mereka telah mendengar peringatan dan tidak menurutinya. Lihatlah Yeremia 42, terutama 42:19-22 untuk info lebih lanjut mengenai konsep ini.

P: Dalam Yunus 1:3, ke Tarsis yang mana Yunus melarikan diri?

J: Ada tiga kota bernama Tarsis, yang memberikan tiga kemungkinan.
Sepertinya tidak: Tarsis (Tarsus) di Asia Kecil:
ini adalah sebuah kota pelabuhan dengan ukuran sedang sekitar sepuluh mil (16 km) dari Laut Mediterania. Beberapa abad kemudian, rasul Paulus berasal dari sini. Tidaklah masuk akal bagi Yunus untuk pergi ke selatan dengan sebuah perahu ke kota pedalaman ini, ketika ia bisa saja hanya dengan berjalan ke sana.
Kemungkinan besar: Tarsis (Tartesus) di Spanyol:
Ini kemungkinan besar lokasinya. Tarsis, disebutkan dalam Herodotus 4:152, mungkin sebelah barat Gibraltar, di Spanyol atau Portugal modern. Kota itu adalah kota berpenduduk sebelah barat terjauh pada masa itu, singkatnya peradaban Olmec di Meksiko. Tarsis ditemukan oleh bangsa Fenisia pada abad kesembilan atau kesepuluh SM. Emas, perak, dan tembaga ditambangkan disana membuat kota ini salah satu distrik tambang terkaya di Mediterania saat ini. Ini akan menjadi sejauh mungkin dari Niniwe yang Yunus secara nalar dapat mencapainya.
Sepertinya tidak: Tarsis di Sardinia:
kata dalam bahasa Fenisia Tarsis berasal dari kata dari bahasa Akadia untuk "mencair" atau "untuk dileburkan". Pada abad kesembilan bangsa Fenisia menawan sebuah kota peleburan di Sardinia yang mana mereka juga menamakannya Tarsis. Kita tahu ini karena prasasti pada batu Nora. Namun, disamping nama, tidak ada alasan lain untuk menghubungkan kota ini kepada Yunus. Itu tidak seterkenal seperti Tarsis di Spanyol, walaupun ini mungkin Tarsis yang menyediakan perak kepada Raja Salomo di kemudian hari.

P: Dalam Yun 1:1-3, tidak pernah dikatakan bahwa Yunus berkata "tidak" kepada Allah. Bagaimana seseorang membangkang dalam perbuatan tanpa menggunakan kata-kata?

J: Seseorang tidak harus mengatakan sesuatu; mereka dapat dengan mudah melakukan tindakan berlawan apa yang Allah inginkan, dan terus melakukannya. Entah pembangkangan itu lantang atau diam, tetaplah pembangkangan.

P: Dalam Yunus 1:3, Yunus menemukan sebuah "pintu yang terbuka" dalam bentuk sebuauh kapal yang ia dapat berlayar bersama. Tapi siapakah yang membukakan pintu itu? ketika kita menjumpai sebuah pintu yang terbuka, bagaimana kita tahu jika itu Allah atau Setan yang memberikannya?

J: Sebagaimana Setan memberikan Yesus sebuah "pintu yang terbuka" untuk sebuah jalan yang lebih muda untuk menjadi penguasa dunia, Setan dapat memfasilitasi kita pintu-pintu terbuka untuk mencoba keluar dari kemenurutan Allah. Ketika anda melihat sebuah pintu terbuka, tidak harus memasukinya. Pertama cek dahulu kitab suci dan tanyakan pada Allah jika ini adalah apa yang Ia ingin untuk kita lakukan.

P: Dalam Yunus 1:3, mengapa Yunus mencoba lari dari Allah?

J: Kitab suci tidak mengatakannya, tapi kita dapat berspekulasi. Yunus percaya pada Allah, ingin untuk menyembah dan melayani Allah, dan tanpa diragukan ingin menurut pada Allah secara umum. Namun, Yunus tidak ingin menurut pada Allah pada area khusus ini; Yunus memberikan kita sekilas alasannya dalam Yunus 4:2.
Yunus bukannya tidak percaya pada kuasa, pengetahuan, dan kasih Allah. Namun, Yunus tidak mengasihi kekejaman bangsa Asyur dan Allah mengasihi mereka. Yunus tidak suka karakter Allah yang itu, bahwa Allah tetap mengasihi orang yang kejam dan jahat. Anehnya, seseorang tidak dapat mendalihkan Yunus dengan mengatakan ia tidak memiliki semua fakta itu, atau bahwa ia tidak cukup mengetahui tentang Allah.
Justru, Yunus memilih untuk membencai kekejaman bangsa Asyur, dan sengaja memalingkan dirinya dair fakta bahwa Allah mengasihi mereka. Saat ini, jika ada sesuatu tentang Allah yang anda tidak suka, OK saja untuk jujur tentang kekurangan anda. Namun, ingatlah bahwa itu adalah anda yang harus berubah, dan semua yang hidup di Surga akan dirubah, dan tidak ada alasan untuk melarikan diri dari pengudusan akhir anda.

P: Dalam Yunus 1:3,10 mengapa Yunus pergi ke Yafo (dekat dengan Jafneh dan Tel Aviv modern saat ini)? Mengapa ia tidak peduli jika ia tetap membuat alasannya sebuah rahasia?

J: Sementara ada banyak pelabuhan Fenisia di Libanon modern dan pantai Suriah, ada hampir tidak ada tempat yang tepas untuk sebuah pelabuhan anak muda Yafo, sampai bangsa Romawi membangun bagian Kaesarea beberapa abad kemudian. Yunus tidak perlu pergi ke Yafo untuk melakukan perjalanan darat, tapi itu adalah pelabuhan terdekat untuk melakukan perjalanan laut.

P: Dalam Yunus 1:3-10, Yunus mungkin menemukan bahwa jika ia ingin pergi sejauh mungkin dengan arah yang berlawanan, akan lebih tepat bagi Allah untuk menggunakan orang lain, daripada ia. Pernahkah kita berpikir demikian?

J: Ini juga terlalu mudah untuk berpikir Allah memiliki keterbatasan yang sama dan cara bekerja yang kita lakukan. Tapi Yesaya 55:8-11 mengatakan bahwa pikiran dan cara Allah tidaklah seperti kita. firmanNya akan menyelesaikan apa yang Ia maksudkan untuk itu.

P: Dalam Yunus 1:3-10, sangat sedikit orang dalam masa Perjanjian Lama memiliki Roh Allah dimana mereka bisa saja bernubuat, tapi karena Yunus melakukannya, bagaimana bisa bahkan ia menjadi tidak menurut dan memalingkan badannya dari Allah?

J: Tanyakan saja pada Bileam. Jika Allah memberikan anda sebuah karunia yang khusus, apapun itu, syarat anda untuk menurut kepada perintah Allah tidaklah berkurang. Kebutuhan anda untuk berwaspada, untuk menguji diri anda sendiri bahwa anda tetap berjalan di dalam Tuhan, tidak dihilangkan untuk anda sama sekali lebih dari dihilangkan untuk Paulus dan pembaca awalnya dalam 2 Korintus 13:5-6.

P: Dalam Yunus 1:3-10, saat ini kadang apakah kita menganggap kehendak Allah bagi kita seperti sebuah hamparan sajian, dan kita dapat memetik dan memilih yang menarik bagi kita?

J: Sebuah hamparan adalah sebuah perjamuan dengan pilihan makanan yang lebih daripada seseorang dapat memakannya. Maka seseorang mengambil sedikit dari apa yang mereka suka, dan tidak sama sekali dari yang mereka tidak suka. Anda ingin makanan pencuci mulut yang lebih banyak, daging yang banyak, buah-buah kesukaan yang lebih banyak, pilihannya terserah anda. Tapi secara efektig melayani Allah adalah lebih seperti berada dalam tentara, dimana anda maka apapun yang diberikan kepada anda.
Kadang orang ingin melayani Allah "dalam cara mereka yang khusus". Mengapa tidak melayani Allah dalam caraNya? Sekarang cara Allah untuk melayani Allah tidaklah identik untuk setiap orang, karena kita memiliki karunia ilahi yang berbeda. Tapi hal biasa untuk melayani dalam cara Allah bagi setiap orang, adalah kemenurutan untuk apa yang Ia inginkan, bukan yang kita inginkan. Kadang kita ingin untuk melakukan pekerjaan misi dengan saleh, tapi prioritas kita dalam hidup kita bukanlah prioritas Allah. Berdoalah dimana Allah akan menunjukkan anda prioritasNya untuk hidup anda, dan komitmen untuk mengikut pada prioritas Allah diatas prioritas anda.

P: Dalam Yunus 1:5, apakah poin utama dari perjalanan ini? Mengapa mereka harus membuang kargo ke dalam lau?

J: Kapal-kapal besar dapat membawa beberapa penumpang, tapi poin utama dari kesibukan perkapalan Mediterania adalah kargo. Ketika mereka sedang melempar barang-barang untuk dijual pada tujuan mereka di luar kapal, mereka utamanya sedang melempar poin utama pelayaran. Secara keuangan ini mungkin akan menjadi bencana bagi pemiliknya. Melempar kargo akan meringankan kapal, yang mana membuat kapal bergerak ke atas air, yang akan memberikan sebuah batas keamanan jika kapal mulai dipenuhi oleh air. Itu juga sedikit mengurangi kesempatan untuk dihantam oleh batu yang terendam.

P: Dalam Yunus 1:4-7, karena Allah tidak ingin kita untuk mengikuti takhayul keberuntungan, mengapa melempar undi berjalan bagi para pelayar? Umumnya, apakah melempar undi adalah hal yang baik dilakukan?

J: Melempar undi tidak selalu baik untuk menemukan informasi. Umumnya, ketika orang yang tidak percaya Allah melakukan sesuatu dalam Alkitab, bahkan ketika Allah memberkati usaha sesat [mungkin] mereka, bukanlah sebuah dukungan untuk percayawan melakukannya juga.
Dalam Alkitab, para percayawan kadang melempar undi juga. seperti contohnya, para rasul melempar undi, dan ini tercatat, tanpa dukungan atau kritikan, dalam Kis 1:24-26.

P: Dalam Yunus 1:6, bagaimana nabi ini tertidur di sini?

J: Yunus tampaknya tidak terlalu kepikiran tentang berada di luar dari kehendak Allah. Yunus terdengar tertidur setidaknya tiga cara.
Secara fisik:
Entah Yunus secara fisik lelah hingga tidur dalam badai hebat ini, atau Allah memberikannya sebuah istirahat yang nyenyak, karena ini akan menjadi tidur yang paling nyaman yang akan miliki beberapa waktu.
Secara rohani:
Yunus adalah seorang percayawan yang kehendaknya adalah dalam pembangkangan terbuka terhadap Allah. Efesus 5:14 juga berbicara tentang pentingnya para percayawan tidak tertidur secara rohani.
Kecerdasan:
Jika Allah langsung memerintahkan anda untuk melakukan sesuatu, setiap anak yang mengikut pada Allah tahu bahwa Allah mudah untuk menghentikan anda jika anda tidak menurut. Mungkin Yunus berpikir bahwa Allah hanya mengabaikannya jika ia "diluar jangkauan" Niniwe.

P: Dalam Yunus 1:6 apakah kapten bermusuhan dengan Allah yang sejati. Karena kapten nampaknya tidak percaya pada Allah yang Sejati dan Esa, mengapa kapten ingin Yunus untuk berdoa kepada Allahnya? Apakah beberapa orang saat ini memiliki sikap ini?

J: Banyak keyakinan orang "eklektik". Kapten berpikir itu tidak bisa menyakiti, dan mungkin membantu. Beberapa orang tidak serentak menolak Allah, tapi justru semata-mata mereka ingin menambahkan Allah yang sejati bersamaan dengan dewa-dewa mereka yang lain. Banyak umat Kristen di zaman awal dibunuh, bukan karena menyembah Allah, tapi karena menolak untuk menyembah yang lain selain Allah.

P: Dalam Yunus 1:7, bagaimana ini mirip dengan orang bijak dalam Mat 2:1-3?

J: Allah dapat menggunakan banyak cara untuk orang yang tidak percaya kepadanya agar menemukan informasi. Seperti contohnya, ketika orang Majus mengikuti bintang, tidak berarti orang Kristen harus melihat kepada bintang untuk menemukan Mesias.
Allah tidak pernah berkata Ia terbatas untuk hanya menggunakan cara-cara yang baik untuk mendekatkan manusia dengan diriNya. Kadang Allah menggunakan cara yang benar-benar jahat, seperti tentara Babel (Habakuk 1:6,13). Allah dapat menggunakan penyakit, orang jahat, dan bahkan dosa yang tidak disengaja (sebagaimana dengan orang Majus) untuk mendekatkan manusia kepada diriNya.
Yang paling aneh dari semuanya, adalah bahwa Allah telah menggunakan dosa yang disengaja oleh para percayawan untuk menyelamatkan para percayawan yang sama. Anda dapat membaca semua tentang ini dalam narasi Yusuf dan saudara-saudaranya, dalam Kejadian 37 dan 50, dan terutama Kejadian 50:20. Sebagai faktanya, Allah dapat bekerja dengan semuanya bersamaan untuk kebaikan (Roma 8:28) dan untuk tujuanNya (Efesus 1:11)
Kesimpulan,
sebagaimana Allah menggunakan penculikan Yusuf untuk tujuanNya tidak membenarkan penculikan, Allah yang menggunakan astrologi untuk tujuanNya tidak membenarkan astrologi.

P: Dalam Yunus 1:8, apakah maksud "apa pekerjaanmu"?

J: Itu mungkin bermaksud "apa pekerjaanmu (sebagai sebuah pekerjaan)", atau itu bisa berarti "apa yang kamu lakukan (di kapal ini)".

P: Dalam Yunus 1:8-10, mengapa mereka menjadi takut ketika Yunus mengatakan ia menyembah yang Esa yang membuat laut dan daratan? Mereka tidak menyembah Allah yang Sejati juga.

J: Mereka tidak percaya pada Allah yang sejati dan esa, tapi nampaknya mereka tidak mengesampingkaNya juga. penyembah berhala cenderung menerima dewa yang baru, dan jika ada pernyataan bahwa Ia menciptakan laut, lalu Allah itu akan diperhitungkan dalam lingkungan ini. Beberapa orang seperti ini sekarang ini. Mereka tidak menerima Allah yang sejati, tapi mereka tidak mengesampingkanNya juga. mereka suka duduk dipagar.

P: Dalam Yunus 1:11-15 apakah orang-orang itu benar dengan membuang Yunus keluar dari kapal, dimana nampaknya menciptakan kematian?

J: Normalnya tidak. Tapi mereka putus asa, dan ketika Yunus berkata kepada mereka untuk melakukannya, mereka lakukan apa yang mereka rasa mereka harus lakukan.

P: Dalam Yunus 1:16, apakah para pelayar menjadi percayawan kepada Allah yang sejati?

J: Kitab suci tidak mengatakan dengan jelas. Entah:
a)
mereka berpindah dan menyembah Allah yang Esa,
b)
mereka semata-mata sekarang menghormati Allah dengan sangat, dan berkorban untuknya sebagaimana melakukan pengorbanan juga kepada dewa-dewa mereka.

P: Dalam Yunus 1:16, bagaimana para pelayar dituntun untuk menghormati Allah yang Sejati melalui ketidakmenurutan Yunus?

J: Keajaiban Allah terkadang dalam cara yang aneh, bukan? Allah tidak hanya dapat menggunakan hal-hal yang baik untuk membuat hal baik bekerja, tapi Roma 8:28 mengatakan bahwa Allah membuat semua hal bekerja bersama untuk kebaikan bagi mereka yang percaya. Efesus 1:11 bahkan lebih jauh mengatakan bahwa Allah membuat segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya. Bahkan hal-hal yang Allah tidak inginkan, Allah tetap cukup berkuasa untuk membuatnya sebagai bagian dari rencanaNya.

P: Dalam Yunus 1:16-17, apa yang terjadi, ketika orang yang saleh, atau bangsa yang saleh, tidak ingin lagi melakukan apa yang Allah kehendaki?

J: Itu bisa bervariasi. Allah dapat memilih untuk mengambil tindakan, untuk menujukkan kepada orang itu seberapa penting pekerjaan mereka dalam Tuhan. Atau Allah dapat mengambil tindakan yang tidak menyenangkan, dan menegur seseorang sehingga mereka akan kembali kepadaNya. Atau Allah dapat selesai dengan mereka, dan tidak menggunakan mereka lagi, seperti alat yang tidak berguna. Dimana Allah dapat melakukan segalanya yang disebut di atas, secara berurutan, tergantung pada tanggapan kita.

P: Dalam Yunus 1:17-2:1, mengapa anda berpikir Allah tidak selalu melakukan apa yang tidak tepat guna?

J: Allah tidak perlu terburu-buru; Ia memiliki seluruh waktu di dunia ini. Allah tidak butuh untuk mengumpulkan kekuatan; Ia sudah Maha Kuasa. Allah tidak perlu menemukan informasi yang lebih; Ia sudah mengetahui segalanya. Allah tertarik dalam proses, dan tidak hanya pada hasil akhir.

P: Dalam Yunus 1:17-2:1, apakah ikan besar jawaban dari doa Yunus?

J: Tidak, karena Yunus sudah berada dalam ikan tersebut ketika ia mulai berdosa, menurut Yunus 2:1.

P: Dalam Yunus 1:17 dan Mat 12:40, bagaimana bisa ini adalah seekor paus, karena hanya paus sperma yang memiliki leher yang cukup besar untuk menelan seorang manusia seutuhnya, dan paus sperma tidak hidup di Laut Mediterania?

J: Ada empat kemungkinan.
1.
Jewfish adalah variasi jenis ikan laut yang besar. Banyak dari mereka mencapai berat 500 sampai 700 pon dan panjang dari 7 sampai 12 kaki.
2.
Hiu paus (Rhineodon typicus) telah menelan manusia yang kemudian ditemukan masih hidup dalam perut mereka.
3.
Paus sperma dapat menelan benda besar secara keseluruhan. Seekor paus sperma bahkan menelan seekor hiu dengan panjang 15 kaki. Ini didokumentasikan oleh Frank T. Bullen, dalam Cruise of the Cachalot Round the World after Sperm Whales. (1898).
Tahun 1771 Marshall Jenkins ditelan oleh seekor paus sperma. James Bartley juga ditelan oleh seekor paus sperma tahun 1891. Bulan Oktober 1928 isu dari Princeton Theological Review menunjukkan bahwa detil dari cerita Bartley tidak akurat, tapi bahwa bukti ketidakakuratan pada beberapa detil tidak membuatnya disangkal.
Ketika paus sperma tidak umum ditemukan di Mediterania, mereka dapat berenang dalam jarak yang besar, dan Allah dapat membuat seekor paus berenang ke Mediterania. Penolakan Asimov mengenai seekor paus sperma di Mediterania mengandaikan tidak ada Allah yang dapat menyebabkan peristiwa untuk terjadi.
4.
Itu adalah ikan yang unik, terutama disiapkan oleh Allah untuk tujuan ini. Namun, mungkin ini tidak berguna, sebagaimana ada tiga jenis ikan lainnya yang secara teori tidak hanya bisa menelan manusia hidup-hidup, tapi mereka sebenarnya telah melakukannya.
Telah ada cerita lain mengenai orang yang ditelan hidup-hidup oleh beberapa ikan besar dan hidup untuk menceritakannya. Salah satunya adalah seorang pelayar dari pantai New England tahun 1800an. Yang lebih baru adalah dalam Dallas Morning News tahun 1970an di Teluk Meksiko.

P: Dalam Yunus 2:1, bagaimana pengalaman Yunus mirip dengan Paulus yang menyerahkan saudara yang tidak beriman kepada Setan, dalam 1 Kor 5:4-5?

J: Paulus menyerahkan seorang saudara yang tidak bermoral kepada Setan sebagai sebuah alat kedisiplinan. Setan dapat dimaksudkan sebagai pelayan yang tidak mau melayani Allah yang Maha Tinggi di sini. Ini akan menjadi tidak menyenangkan bagi saudara yang tidak bermoral itu, tapi mungkin menggoyangkannya membuatnya ingin bertobat.
Berada dalam disiplin Allah dapat menjadi seperti memancing, ketika anda adalah umpannya. Kitab suci diam mengenai apakah ya atau tidak dimana Yunus pernah ingin memancing ikan lagi setelah itu.

P: Dalam Yunus 2, bagaimana anda berbagi dengan seorang jahat atau orang yang tidak percaya dan tidak bermoral, pentingnya menurut kepada Allah?

J: Guru Alkitab yang hebar Chuck Swindoll menerangkan bahwa orang-orang yang dalam ketidakbermoralan yang ia nasehatkan, banyak dari mereka focus secara eksklusif pada kesenangan masa sekarang. Anda mungkin ingin mereka melihat konsekuensi pada masa sekarng mengenai orang-orang disekitar mereka, baik mereka yang mengetahui dan mereka yang kemungkinan akan menemukan dikemudian hari. Minta mereka untuk berpikir tentang masa depan, dan bagaimana mereka akan menjawab untuk itu dihadapan Allah. Mintalah mereka untuk berpikir tentang upah mereka di surga, atau kehilangan upah. Apakah sebuah upah abadi di surga tidak lebih berharga dari kesenangan atas dosa untuk waktu yang pendek, diikuti dengan kesalahan? Tapi jika mereka tidak peduli tentang hal-hal ini sama sekali, mungkin mereka tidak harus berfokus tentang upah di surga. Mereka seharusnya melakukannya daripda focus tentang mencari jalan keluar dari api Neraka pada kematian kedua. Jika mereka tidak memiliki perhatian tentang hal-hal abadi ini, lalu mungkin mereka tidak pernah memiliki keselamatan abadi sebagai prioritas.

P: Dalam Yunus 2, apakah satu kunci keuntungan ketika anda dijatuhkan dan telentang? Apakah ada waktu dalam kehidupan anda dimana anda telentang, dan Allah menggunakannya?

J: Sebuah kunci keuntungan adalah bahwa anda tidak bisa melihat kemana-mana hanya ke atas. Terkadang Allah harus membuat orang telentang sebelum mereka akan melihat kepadaNya.

P: Dalam Yunus 2:1, apakah Yunus benar-benar mati?

J: Tidak ia tidak mati. Beberapa orang Kristen, seperti J. Vernon McGee, mengatakan ini menunjukkan Yunus sungguh mati di dalam perut ikan, dan Allah membangkitkannya dari kematian. R.A. Torrey dalam Difficulties in the Bible hal.115-116 juga berpikir kemungkinan bahwa Yunus diijinkan untuk mati.
Tapi Yunus tidak mati, karena ia telah mati, lalu kemanakah ia pergi? Jika Yunus pergi ke firdaus Allah dimana orang-orang yang dibenarkan pergi, ia akan bahagia di sana, dan ia tidak ingin pergi. Jika untuk beberapa alasan ia pergi ke penjara dimana orang-orang yang tidak dibenarkan pergi, lalu, air yang basah dan dingin akan menjadi akhir dari kekhawatirannya. Kalimat "turun ke neraka" sebagai sebuah perumpamaan puitis untuk arti harfiah dikuburkan di laut. Yunus mengetahui bahwa ikan ini akan menjadi kafan Yunus kecuali kalau Allah menyelamatkannya. The NIV Study Bible hal.1367 memberikan pandangan ini.
Terlepas dari itu,
semua orang Kristen setuju bahwa jika Allah ingin melakukannya, Ia dapat menjaga Yunus tetap hidup dalam ikan itu, atau Allah bisa saja membiarkan Yunus mati dan lalu dihidupkan kembali dalam ikan itu.

P: Dalam Yunus 2:4,6,7-8, apakah kualitas yang abadi yang dimiliki Yunus? Bagaimana kita bisa mengembangkan kualitas itu?

J: Untuk semua sikap buruk Yunus, kurangnya kasih, dan ketidakmenurutan, Yunus masih memiliki iman yang besar bahwa Allah akan menyelamatkanNya dan Ia akan melihat bait Allah lagi, setidaknya di Surga. Walaupun kehidupan Yunus menyurut, ia memiliki harapan untuk melihat bait Allah dan berkorban untuk Allah lagi.

P: Dalam Yunus 2:6, bagaimana palang pintu bumi memalang Yunus?

J: Bayangkan keadaan sulit Yunus, yang mengetahui ia berada sangat dalam dari darat dan laut. Ia mungkin memiliki seperti yang menurut anda sebagai sebuah perasaan takut yang dalam. Bahasa puitis Yunus dalam 2:5-6 menyebutkan bahwa ia berada lebih rendak dari akar dari gunung-gunung di laut.
Saat ini, jika seseorang merasa pada keadaan terendah, ingatlah ada sebuah nilai untuk membuat diri kita telentang: ini lebih mudah untuk melihat ke atas. Seorang nabi yang mengetahui lebih baik terang-terangan tidak menurut kepada Allah dan lari daripadaNya. Yunus dengan tegas dihukum, tapi waktu berlalu, dan Yunus dipulihkan dan digunakan lagi oleh Allah.

P: Dalam Yunus 2:8, bagaimana orang yang berpegang kepada berhala kehilangan apa yang seharusnya milik mereka? Bagaimana tentang takdir?

J: Takdi adalah sebuah kata alkitabiah (Roma 8:29; Efesus 1:11) tapi ini TIDAK berarti Allah memiliki kemarahan untuk seseorang bahwa tidak akan masuk Surga. Orang yang ada dalam Neraka tidak bisa dengan sungguh mengatakan "Allah memaksaku", itu adalah "kesalahan Allah", atau "Allah tidak memberikanku kesempatan". Mereka hanya dapat mengatakan itu adalah kesalahan mereka, dan walaupun mereka tidak memiliki seluruh pengetahuan yang bisa saja mereka miliki, mereka menolak kebenaran yang diberikan kepada mereka.

P: Dalam Yunus 2:8, apakah cara yang berbeda yang mana berhala tidak berharga?

J: Ada ketidakberhargaan secara fisik, secara rohani, dan yang menular.
Berhala secara fisik adalah tidak berguna; walaupun sebatang kayu hanya terbakar, itu memberikan tujuan yang lebih baik dari yang dilakukan seorang dewa.
Secara rohani mereka menunjuk jauh dari Allah yang Sejati.
Para dewa juga tidak berguna dengan cara menular. Orang yang menyembah dan percaya kepada mereka juga menjadi tidak berharga secara rohani.

P: Dalam Yunus 2:2-9, bagaimana bisa Yunus berdoa dengan fasih setelah pengalaman traumatis ini?

J: Sebagaimana kulitnya sedang dikelantang dan dicerna, Yunus memiliki banyak waktu, tanpa gangguan dari luar, untuk mempertimbangkan jalannya dan berbicara dengan Allah. Ini lebih mudah untuk membuat sebuah doa, ketika kehidupan disekitar anda sedang membusuk. Yunus bisa saja "menyempurnakan doanya". Namun doa Yunus bisa menjadi sebuah tanggapan yang sempurna dan sebuah permohonan "dari level usu". Itu adalah usus ikan.

P: Dalam Yunus 2:9-10, apakah anda merasa bahwa Allah dengan sabar menunggu untuk sesuatu di sini? Apakah anda merasa Allah sedang menunggu sesuatu dalam kehidupan anda?

J: Allah tidak menunjukkan petunjuk bahwa ia ingin melakukan sesuatu "jika" Yunus melakukan sesuatu. Ketika Yunus menunjukkan kesedihan karena berada dalam perut ikan besar, Allah mendengar. Ketika Yunus "memperbaharui janjinya" dan berkata kepada Allah ia akan menghormati apa yang seharusnya ia lakukan, hal berikutnya yang kitab suci mengatakan pada kita adalah bahwa Yunus berada di luar ikan di atas tanah yang kering.

P: Dalam Yunus 3:1-4:11, mengapa Allah membuat nubuat Yunus bahwa bangsa Niniwe akan dihancurkan, dan lalu mereka terhindar?

J: Karakter Allah tidak berubah, dan kehendak akhir Allah tidak berubah. Namun, penyingkapan Allah terhadap seseorang atau orang-orang berubah ketika orang berubah dan bertobat, seperti ditunjukkan dalam Yeremia 18:1-11.
Ada beberapa contoh lain dari ini dalam Alkitab, termasuk Kejadian 20:3-7, 2 Raja-raja 20:1-6, dan bahkan sebuah prediksi bahwa kehendak penyingkapan Allah terhadap mereka akan berubah dalam Ulangan 28:68.
Sebuah catatan sejarah adalah bahwa pertanyaan ini nampaknya dijawab pertama kali sekitar tahun 207 M oleh Tertullian dalam Against Marcion buku 2 bag.23 hal.315.
Lihatlah pembahasan mengenai Kejadian 20:3-6; Keluaran 33:5-6; Ulangan 20:17; Yeremia 15:6; Yunus 3:10; dan Yunus 4:1-2 untuk info selanjutnya.

P: Dalam Yunus 3-4, mengapa bangsa Niniwe bertobat?

J: Dalam cerita yang lebih modern mengenai orang yang ditelan oleh seekor jewfish yang telah berhasil hidup, kulit mereka terlihat sangat putih. Tak perlu diragukan Yunus harus memiliki sebuah penampilan yang aneh ketika ia datang ke Niniwe.
Selain itu, Allah mungkin telah menggunakan beberapa faktor lainnya sebelum kedatangan Yunus sekitar tahun 758-757 SM
Wabah di Niniwe tahun 765 SM
Tentara terkuat didunia tidak berdaya dihadapan wabah itu.
Gerhana tahun 6/15/763 SM
Orang zaman dahulu takut terhadap gerhana, dan bangsa Asyur seperti juga lainnya melihat sebuah gerhana matahari tahun 763 SM
Wabah lainnya di Asyur tahun 759 SM
Ini hanya satu sampai dua tahun sebelum kedatangan Yunus.

P: Dalam Yunus 3:1-2, Yunus tidak menurut dan gagal untuk menurut kepada Allah, nampaknya dalam hal Allah berpikir bahwa itu adalah jalan yang besar. Bagaimana bisa seseorang yang tidak menurut kepada Allah seperti itu pernah melayaniNya lagi, terutama mengatakan pada orang lain mereka harus bertobat dan kembali kepada Allah?

J: Kekuatan pesan bukanlah dengan kemenurutan Yunus, atau dengan apapun tentang Yunus. Kekuatan pesan adalah dengan Allah. Yunus tidak bisa lagi melakukan apapun tentang masa lalunya yang tidak menurut yang mana ia telah bertobat. Sekarang adalah waktu untuk menjemput dirinya sendiri dan terus berjalan, hanya saat ini dalam petunjuk Allah, bukan arahnya.
Yunus mengetahui tentang pertobatan, dan ia bisa mengatakan kepada orang lain bagaimana melakukannya juga, walaupun mungkin dengan kesulitan yang kurang dari apa yang Yunus miliki.

P: Dalam Yunus 3:1, haruskah Yunus menunggu Allah untuk menugaskannya lagi?

J: Secara umum ya, karena kita harus berada dalam komunikasi yang stabil dengan Allah dan selalu memintaNya untuk menunjukkan kita jika berjalan bukan di jalan terbaik. Kita mungkin tidak jalan di jalan yang salah, tapi kita juga tidak berjalan di jalan yang Allah inginkan kita untuk jalani.
Namun, dalam halnya Yunus ini adalah sebuah poin yang dapat diperdebatkan, karena Allah nampaknya berbicara segera. Ini mungkin, setelah lari dari Allah, seorang pelayan Allah seperti Yunus membutuhkan sebuah konfirmasi dari Allah sebelum melanjutkan dalam pekerjaan misi yang Allah menyuruhnya sebelum masa pelariannya. Allah memberikan itu.

P: Dalam Yunus 3:2, apakah Yunus terlihat secara khusus memikirkan bahwa ia belum mendapat pesan yang seharusnya ia nyatakan? Haruskah kita memikirkan jika Allah memanggil kita untuk sebuah misionaris dan hal-hal belum dirancang untuk kita?

J: Tidak sama sekali. Allah nampaknya ingin Yunus untuk berkata kepada bangsa Niniwe lebih dari yang Yunus ingin katakan kepada bangsa Niniwe. Allah yang membawa Yunus sejauh ini, yang sangat peduli kepada bangsa Niniwe yang mana ia lebih memilih mengirim seekor ikan besar daripada membiarkan Yunus pergi meninggalkan tugasnya tanpa ijin, tidak akan gagal memberikan Yunus firman untuk dikatakan, ketika waktunya datang yang dibutuhkan mereka.

P: Dalam Yunus 3:3 dan Yunu 4:11, bagaimana kota Niniwe adalah sebuah kota besar, dengan 200.000 jiwa?

J: Kota Calah kurang dari setengah kota Niniwe besarnya, dan tahun 879 SM kota itu memiliki 69.574 penduduk. (Ini berdasarkan sebuah prasasti oleh Asyurnasirpal II (tahun 883-859 SM, dimana ia mengundang 69.574 orang Nimrod untuk sebuah perayaa).
Tiga hari tidak mengarah pada sebuah perjalanan yang lurus melalui territorial yang terbuka, tapi waktu untuk menuju dan berkeliling di kota. Sebuah kota dengan diameter 16 mil (26 km) akan menjadi sekitar 50 mil (80 km) dalam lingkaran, dan bisa jadi sekitar 600.000 orang.

P: Dalam Yunus 3:3-4, apakah anda merasa Yunus merasa aman pergi ke kota dengan darah yang terendam?

J: Yunus mungkin merasa lebih aman diantara orang-orang jahat Niniwe, yang menikmati penyiksaan, berada dalam kehendak Allah, daripada Yunus akan merasa sendiri dengan Allah ketika Allah marah kepadanya. Maka lanjut ke Niniwe mungkin Yunus merasa lebih aman, dan mungkin lebih kering juga. sepertihalnya kita, dan upah surgawi kita, lebih aman pergi ke sebuah tempat yang berbahaya, mengikuti kehendak Allah, daripada kita bermain aman dengan melarikan diri dari Allah. Semoga kita dapat mencerna pelajaran ini lebih cepat dari yang dilakukan Yunus.

P: Dalam Yunus 3:5, apakah yang menarik dari nama Allah disini?

J: Melalui Yunus 3:4, satu-satunya nama untuk Allah yang digunakan adalah TUHAN (Yahweh), kecuali untuk para pelayar yang menggunakan kata elohim ketika berbicara mengenai ilah pada umumnya. Dari Yunus 3:5 menggunakan Elohim untuk mengarahkan kepada Allah yang sejati.

P: Dalam Yunus 3:5,6,8, apakah kain kabung?

J: Kain kabung adalah kain kasar yang tidak nyaman untuk dipakai. Orang-orang mengenakan sebagai sebuah tanda atas kesedihan yang mendalam dan pertobatan.

P: Dalam Yunus 3:6, mengapa raja disebut Raja Niniwe?

J: Ia adalah Raja Asyur, tidak hanya Niniwe. Kita dapat berspekulasi pada dua alasan.
Persepektif Yunus:
Yunus datang ke Niniwe, sebuah daerah tempat tinggal dari raja Asyur. Terlepas dari negri yang Asyur kalahkan, yang mana sedang memperebutkan undang-undangnya, ia adalah raja Niniwe.
Para pembaca kitab Yunus:
Karena ia adalah raja Asyur, ia adalah raja dari kota-kota di Asyur. Itu lebih sederhana, dan tetap benar, dengan memanggilnya raja dari tempat dimana Yunus pergi.
Itu biasa untuk menyebutkan seorang raja dengan ibukotanya. Dalam 1 Raja-raja 21:1, Ahab raja Israel, disebut raja Samaria. Sepertihalnya, Ahazia, raja Israel, juga disebut raja Samaria dalam 2 Raja-raja 1:3, dan Ben-Hadad Raja Aram diarahkan sebagai raja Damaskus dalam 2 Tawarikh 24:23.

P: Dalam Yunus 3:6, apakah yang anda lihat sebagai langkah yang paling awal dari pertobatan disini?

J: Sebagai sebuah tanda dari kerendahan hatinya dihadapan Allah, raja bangkit dari takhtanya. Langkah pertama dalam pertobatan adalah bangkit dari takhta kita, mengakui bahwa kita bukanlah, dna tidak ingin menjadi tuhan untuk hidup kita sendiri, dan memilih melakukan apa yang Allah inginkan, dan berhenti melakukan apa yang Allah tidak inginkan.

P: Dalam Yunus 3:7, mengapa perintah oleh raja dan para pembesarnya, dan mengapa para pembesarnya menginginkan berpuasa?

J: Asyur adalah sebuah negara militer, dna para pembesarnya adalah para komandan militer. Jika raja kehilangan dukungan dari para komandan militernya, ia tidak akan hidup lama. Para pembesarnya ingin menghindari wabah, karena jika firman keluar dimana peringkat tentara akan hancur karena banyak prajurit yang mati dan sakit, yang mungkin memberikan percikan alasan bagi banyak orang yang ingin balas dendam kepada Asyur untuk berbaris dan bersiap melawannya. Orang Urartu, bersama dengan bangsa Mannai dan Madai telah bergabung untuk mendorong perbatasan mereka sampai kurang dari seratus mil dari Niniwe, antara tahun 782 dan 745 SM.

P: Dalam Yunus 3:7, bagaimana anda membuat orang lain bertobat?

J: Untuk raja Asyur itu mudah, ia dapat mengeluarkan pernyataan, diikuti dengan hukuman bagi mereka yang tidak menurut. Itu tidak bisa dilakukan pada kita sekarang ini. Tapi selain itu, raja bangkit dari takhtanya, dan membuat sebuah contoh dengan berpuasa dan mengenakan kain kabung pada dirinya. Saat ini kita dapat mengatakan para orang mereka harus bertobat, buatlah sebuah contoh, dan berikan motivasi kepada orang lain untuk bertobat.

P: Dalam Yunus 3:7, bagaimana kita bisa secara perumpamaan mengenakan kain kabung saat ini?

J: Kita bisa mengenakan pakaian berkabung, dengan sebuah gelang hitam, atau menyerahkan sesuatu yang biasanya baik untuk dilakukan, sebagai sebuah tanda dari perkabungan kita untuk seseorang atau sebuah bangsa. Baik Allah dan orang lain mendengar komunikasi kita, dan kita berkomunikasi tidak hanya dengan kata-kata.

P: Dalam Yunus 3:7, mengapa bangsa Asyur membuat binatang untuk menunjukkan pertobatan juga?

J: Sementara binatang-binatang dengan jelas tidak mengetahui apa yang terjadi, ini adalah sebuah upaya putus asa yang bangsa Asyur pikir untuk menunjukkan perkabungan mereka dan menenangkan Allah. Menurut sejarah mereka telah menerima dua wabah, dan bangsa Asyur ynag bertakhayul telah melihat sebuah gerhana matahari. Ini bukanlah satu-satunya waktu dimana orang-orang disana berkabung bersama dengan binatang. Sejarahwan Herodotus dalam Histories buku 9 bag.24 hal.292-293 mengatakan pada waktu kemudian ketika bangsa Persia mencukur kepala mereka dan memotong surai dari kuda-kuda mereka dan mules setelah Masistius, komandan pasukan kuda, meninggal dalam peperangan melawan bangsa Yunani.

P: Dalam Yunus 3:8 apakah Allah mendengar doa/seruan dari orang-orang yang tidak beriman ini? Apakah mereka sedang berdoa untuk keselamatan?

J: Sementara kita tidak tahu apa yang mereka doakan, kita tahu bahwa mereka berdoa bahwa Allah memalingkan bencana yang akan datang jauh dari mereka.

P: Dalam Yunus 3:9, seberapa pasti mereka bahwa pertobatan mereka akan memiliki efek atas hasil mereka di masa depan?

J: Bangsa Niniwe tidak memiliki rasa kepastian, hanya berharap. Mereka mengetahui bahwa Allah marah pada mereka karena kebrutalan kejahatan mereka, dan mereka tahu bahwa Allah ingin mereka berhenti dan bertobat. Saat ini kita memiliki kepastian yang jauh lebih. Allah akan menyelamatkan kita ketika kita bertobat dan datang kepadaNya. Namun, kadang kita mungkin tetap menderita konsekuensi dalam kehidupan ini atas dosa kita.

P: Dalam Yunus 3:9 apakah ini baik untuk mengatakan kepada orang yang tidak beriman tentang murka Allah yang menyala-nyala?

J: Ya, dalam hal ini itu membantu mereka untuk bertobat.

P: Dalam Yunus 3:10, mengapa Allah membuat nubuat Yunus bahwa bangsa Niniwe akan dihancurkan, dan lalu mereka terhindar?

J: Karakter Allah tidak berubah, dan kehendak akhir Allah tidak berubah. Namun, penyingkapan Allah terhadap seseorang atau orang-orang berubah ketika orang berubah dan bertobat, seperti ditunjukkan dalam Yeremia 18:1-11.
Ada beberapa contoh lain dari ini dalam Alkitab, termasuk Kejadian 20:3-7, 2 Raja-raja 20:1-6, dan bahkan sebuah prediksi bahwa kehendak penyingkapan Allah terhadap mereka akan berubah dalam Ulangan 28:68.

P: Dalam Yunus 3:10, mengapa bangsa Niniwe bertobat?

J: Dalam cerita yang lebih modern mengenai orang yang ditelan oleh seekor jewfish yang telah berhasil hidup, kulit mereka terlihat sangat putih. Tak perlu diragukan Yunus harus memiliki sebuah penampilan yang aneh ketika ia datang ke Niniwe. Allah mungkin telah menggunakan beberapa faktor lainnya sebelum kedatangan Yunus sekitar tahun 758-757 SM
Wabah di Niniwe tahun 765 SM
Tentara terkuat didunia tidak berdaya dihadapan wabah itu.
Gerhana tahun 6/15/763 SM
Orang zaman dahulu takut terhadap gerhana, dan bangsa Asyur seperti juga lainnya melihat sebuah gerhana matahari tahun 763 SM
Wabah lainnya di Asyur tahun 759 SM
Ini hanya satu sampai dua tahun sebelum kedatangan Yunus.

P: Dalam Yunus 3:10, bagaimana Allah menyesal atas malapetaka yang ia katakan untuk dilakukan?

J: Dua hal yang perlu diperhatikan dalam jawaban.
1.
Kata "jahat" dalam bahasa Ibrani memiliki dua makna: moral yang jahat, dan kerusakan dan kesakitan fisik.
2.
Ketika Allah tidak merubah pemikiranNya (Bilangan 23:19 dan 1 Samuel 15:24), kehendak Allah yang dinyatakan terhadap orang-orang berubah ketika sikap mereka berubah. Lihatlah pembahasan mengenai Yunus 3-4 untuk contoh yang lebih mengenai ini.
Umat Islam tidak seharusnya terkejut bahwa istilah "jahat" dapat berarti merusak, tidak hanya moral yang jahat. Istilah digunakan dalam cara ini dalam tulisan mereka sendiri, dalam Bukhari Hadith volume 3 buku 29 bag.7 no.56 hal.35.

P: Dalam Yunus 3:10b, mengapa Allah memiliki belas kasihan pada orang yang jahat seperti itu, dan mengapa Yunus tidak?

J: Sementara Allah menciptakan mereka, dan Allah menyokong mereka, sebagaimana Ia lakukan kepada semua orang, hal-hal itu bukanlah akar alasan. Akar dari alasan itu adalah bahwa Allah mengasihi mereka, peduli terhadap mereka, dan Allah memiliki belas kasihan pada semua yang Ia ciptakan, menurut Mazmur 145:13b,17.

P: Dalam Yunus 3:10b, ketika hati kita tidak sejalan dengan Allah, bagaimana hati kita bisa dirubah?

J: Roh Kudus dapat bekerja untuk merubah hati kita; namun, sebagai percayawan kita memiliki sebuah tanggung jawab untuk menjadi lembut dan responsif kepada Allah juga.

P: Dalam Yunus 4:1-2, tepatnya mengapa Yunus sangat marah dimana bangsa Niniwe dihindarkan dari malapetaka? Apakah ini utamanya karena perkataannya tidak terjadi, atau karena ia ingin melihat bangsa Niniwe hancur?

J: Itu mungkin keduanya. Ide bahwa nubuat perkataannya akan terjadi adalah lebih penting baginya daripada bangsa Niniwe yang tetap hidup. Di lain hal, mengetahui betapa kejam dan suka perang yang dimiliki bangsa Niniwe, dan mungkin mengtahui itu hanya sebuah permasalahan waktu sebelum mereka menyerang Israel, ia tidak ingin mereka terhindar untuk alasan itu.

P: Dalam Yunus 4:1-2, terlepas dari alasan Yunus menjadi marah, apakah Yunus menilai perkataannya terjadi lebih dari kehidupan bangsa Niniwe. Apakah ada banyak contoh dalam Alkitab atau saat ini dimana kita lebih peduli kepada perkataan kita daripada tentang orang banyak?

J: Yefta salah dalam lebih peduli terhadap janjinya yang terburu-buru daripada anak perempuannya sendiri. Herodes lebih peduli tentang memenuhi janjinya kepada Salomo daripada kehidupan Yohanes Pembaptis.

P: Dalam Yunus 4:1-2, apakah nabi yang sejati kadang membuat nubuat palsu?

J: Tidak. Dalam kitab Yunus 3:4-10 Yunus menubuatkan bahwa Niniwe akan dihancurkan dalam waktu empat puluh hari karena kejahatan mereka. Ketika mereka bertobat secara missal, Allah tidak membawa mereka kedalam bencara yang Ia ancam. Ketika keinginan seseorang berubah, kehendak Allah yang dinyatakan kepada mereka juga berubah.
Nubuat kehancuran ini adalah karena mereka tidak bertobat atas kejahatan mereka. Ini dikondisikan tersirat mengenai ketidakmauan bertobat oleh mereka. Ketika mereka memutuskan untuk bertobat, Allah tidak melihat adanya kebutuhan untuk menghancurkan Asyur saat ini. Seperti halnya, ketika nubuat kehancuran Allah ini, kita dapat belajar bahwa penghakiman dapat ditunda atau dihilangkan jika orang bertobat. Prinsip ini, mengenai mengijinkan adanya pertobatan dalam di hadapan penghakiman, dikatakan dalam Yeremia 18:7-8.

P: Dalam Yunus 4:1-2, mengapa Yunus salah dengan membenci bangsa Asyur, karena Daud juga mengatakan ia membenci mereka yang membenci Allah dalam Mazmur 139:21-22?

J: Empat hal yang perlu diperhatikan dalam jawaban.
1.
Bangsa Asyur tidak memiliki banyak kebencian terhadap Allah yang sejati; mereka baru saja mengetahuiNya. Dalam kitab Yunus 4:11 Allah berbicara mengenai bangsa Niniwe yang tidak mengetahui tangan kanan mereka dari tangan kiri mereka, dengan kata lain, bahkan hampir tidak mengetahui yang benar dari yang salah.
2.
Ada sebuah konsep yang penting untuk belajar tentang menafsirkan Alkitab. Kitab Mazmur adalah koleksi doa-doa dan lagu-lagu oleh Allah sebagai contoh untuk kita. Sementara segala sesuatu yang Allah katakana dalam Mazmur (sebagaimana sisa seluruh isi Alkitab) adalah benar, tidak semua yang orang (tidak menyebutkan Setan) katakan dalam Alkitab adalah benar. Lebih, Alkitab dengan jujur mencatat apa yang mereka katakan. Sebagai contoh, jika Ahab mengatakan "1 + 1 = 3", dan Alkitab mencatat bahwa "Ahab mengatakan 1 + 1 = 3", Alkitab mencatat dengan jujur dan tanpa salah mengenai pernyataan palsu yang Ahab buat.
3.
Mazmur 139 berbicara mengenai kebencian musuh-musuh Allah, dan Perjanjian Baru mengatakan kita harus mengasihi sesama manusia. (Ingatlah, Saus dari Tarsus adalah seorang musuh Allah.) Oleh karena itu Daud berdoa sebuah doa dimana itu bukanlah kehendak Allah yang sempurna. Sebagaimana ditunjukkan dalam Perjanjian Baru, bahkan kita harus mengasihi musuh-musuh Allah.
4.
Ada sebuah pelajaran yang dapat kita pelajari dari doa ini dalam Mazmur. Jangan takut untuk berdoa apapun yang anda rasakan kepada Allah. Allah akan merubah hati kita. Bahkan dalam ayat terakhir dari Mazmur 139, Daud meminta Allah untuk "melihat apakah jalanku serong, tuntunlah aku di jalan yang kekal."

P: Dalam Yunus 4:1-2, karena Yunus memiliki sebuah sikap yang buruk, mengapa ia tidak benar dengan pergi ke tempat lain, daripada mengabarkan firman dengan sikap yang buruk?

J: Dalam perihal Yunus, masalahnya adalah bahwa ia membutuhkan sebuah perubahan dalam sikap. Allah tentunya ingin Yunus merubah sikapnya, tapi Allah memerintahkannya untuk tetap pergi, terlepas dari sikapnya. Kadang sikap seseorang yang keras dapat melembutkan ketika mereka memilih untuk menurut kepada Allah terlepas dari perasaan mereka.
Dalam Filipi 1:15-18 Paulus berbicara mengenai orang-orang yang berkhotbah tentang Injil [sejati] dengan rasa iri dan persaingan, bukan dengan ketulusan. Walaupun orang-orang itu melawan Paulus, Paulus tetap memuji Allah atas khotbah mereka, karena mereka tetap berkhotbah tentang Injil yang sejati, walaupun dari motif yang tidak baik.

P: Dalam Yunus 4:3,8-9, 1 Sam 16:30, dan 1 Raja-raja 19:4, haruskah percayawan berdoa kepada Allah untuk mengambil hidup mereka?

J: Alkitab tidak secara langsung menjawab pertanyaan ini, tapi Alkitan memberikan beberapa contoh yang baik dan buruk.
1.
Tidak ada percayawan yang menurut dalam Alkitab yang pernah melakukan bunuh diri. Saul tidak menurut dalam 1 Samuel 16:30. Ahithophel bukanlah seorang percayawan yang menurut setelah mengkhinati Daud dalam 2 Samuel 17:1-23.
2.
Simson meminta Allah untuk mengambil hidupnya dalam Hakim-hakim 16:30, namun, ketika Simsom menunjukkan sebuah "misi bunuh diri", Simson tidak melalukan apapun untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
3.
Elia sangatlah lelah sehingga ia berdoa pada Allah untuk mengambil hidupnya dalam 1 Raja-raja 19:4. Yunus sangatlah pahit terhadap Allah ia meminta Allah untuk membunuhnya. Namun, tak satupun disetujui oleh Allah untuk permintaan mereka.

P: Dalam Yunus 4:1,4,9b mengapa Yunus mau memiliki dan menjaga kemarahannya atas apa yang Allah lakukan?

J: Yunus tidak hanya marah sesaat; Yunus merasa ia entah bagaimana memiliki hak untuk memegang erat kemarahannya. Sebagaimana Efesus 4:26 tunjukkan, kita tidak pernah memiliki hak untuk memegang erat kemarahan kita.

P: Dalam Yunus 1:1,4,9, kapankah (jika pernah) kita memiliki sebuah hak untuk marah atas yang Allah lakukan? Apakah artinya ketika kita marah atas apa yang Allah lakukan?

J: Yunus tidak memilki hak sama sekali daripada kita yang memiliki sebuah hak untuk marah kepada orang lain bagaimana mereka memilih untuk menghabiskan uang mereka. Pada akhirnya kemarahan kita adalah bahwa Allah tidak bertindah seperti sebuah pemain dalam tim, bermain dalam tim kita sebagaimana yang kita pikir agar Ia harus lakukan. Kita lupa bahwa Allah bukanlah bagian dari tim kita, dan Allah tidak berada di pihak kita. Kita diharuskan menjadi timnya Allah, dan berada pada pihak Allah.

P: Dalam Yunus 4:1,4,,9 apakah yang terjadi ketika marah kepada Allah? (Anda mungkin berpikir kembali kepada Ayub).

J: Allah dapat mengambilnya. Terus berbicara dengan Allah, dan minta kepada Allah untuk merubah hati anda agar sejalan denganNya. Allah dapat mengambil dosa lain kita juga.

P: Dalam Yunus 4:2, banyak orang marah kepada Allah karena mereka memiliki sebuah pandangan yang salah dengan Allah. Apakah perihal ini juga yang dimiliki Yunus?

J: Tidak. Yunus memiliki pandangan yang benar terhadap kekusaan Allah, dan Allah ingin untuk menjadi lembut dan menyelamatkan. Yunus tidak memiliki kasih kepada bangsa Niniwe, yang Allah ciptakan.

P: Dalam Yunus 4:3, bagaimana Yunus yang sedang mengatakan ia cukup marah sampai ingin mati mirip dengan apa yang Elia katakan dalam 1 Raja-raja 19:4?

J: Tidak. Dalam kedua hal mereka berpikir mereka sedang melayani Allah dengan setia, dan mereka merasa sendiri. Namun, Elia menderita dari kelelahan, dan putus asa (tidak marah) karena Isabel sedang mencoba untuk menangkapnya dan ia dalam bahaya. Yunus marah karena bangsa Niniwe diselamatkan, dan Allah menunjukkan ketidaksenanganNya dengan Yunus.

P: Dalam Yunus 4:5-6, mengapa Yunus mendapatkan matahari, jika ia telah membangun sebuah pondok?

J: Dikatakan ia membangun pondok di sebelah timur kota, maka ia mungkin akan mendapatkan matahari siang.

P: Dalam Yunus 4:6, mengapa Yunus bahagia tentang pohon jarak yang tumbuh ajaib?

J: Tentunya ia akan bahagia yang membuatnya memiliki naungan. Tapi lebih dari itu, itu seperti menjadi sebuah tanda bahwa Allah memberi perhatian khusus kepadanya, ia berada dalam pertolongan Allah, dan Allah akan membuat perkataannya terjadi. Ketika seseorang memberikan anda sebuah hadiah kecil yang bagus, anda bahagia tentang kegunaan dari hadiah itu, tapi anda akan merasa lebih bahagia jika seseorang khusus memikirkan tentang anda untuk memberikan hadiah. Walaupun semua yang ia telah lalui, Yunus dapat merasa bahagia tentang tanda ini bahwa ia dibenarkan dan dalam kehendak Allah sekarang.

P: Dalam Yunus 4:7, setelah semua yang Yunus lalui, mengapa Allah mau memberikan seekor cacing kecil untuk merusak pohon jarak? Apakah Allah pernah ingin untuk merusak sesuatu, atau mengambil mereka, hanya karena mereka membuat kita bahagia?

J: Akan merasa seperti seseorang yang memberikan anda hadiah yang bagus, dan setelah anda memilikinya selama sejam atau selebihnya, mereka datang dan dengan sengaja merusaknya di depan mata anda. Sikap Yunus dan api kemarahannya menjadi terlihat, dan itu adalah poinnya. Yunus tidak suam lagi.

P: Dalam Yunus 4:8, apa yang kita tahu tentang angin timur dalam bagian dunia ini?

J: Angin yang kuat dan panas dari timur saat ini di Palestina dan Mesopotamia disebut sebuah sirocco. Angin itu dapat menaikkan suhu dari 16 samapi 22 derajat F. sirocco sangatlah kering, mengeringkan kulit dan tumbuh-tumbuhan. Ketika angin sirocco datang, orang akan lari ke pondok. Sirocco datang kepada Yunus, tapi kita tidak tahu bahwa itu bahkan berpengaruh ke Niniwe atau tidak.

P: Dalam Yunus 4:8-9, mengapa Yunus berpikir ia memiliki sebuah hak untuk menjadi marah tentang pohon jarak itu?

J: Yunus mungkin berpikir ia telah banyak menderita dengan Allah dalam ikan, dan ia telah melakukan banyak untuk Allah, dimana Allah wajib menjaga pohon itu yang Allah telah berikan. Yunus mungkin mengabaikan ide bahwa Allah ingin kemenurutan lebih dari pengorbanan. Allah tidak wajib untuk melakukan apapun untuk kita. Kita disini untuk melayani dan menyukakan Allah, bukan sebaliknya.

P: Dalam Yunus 4:10-11, poin utama Allah bukanlah tentang pohon jarak atau kemarahan Yunus tentang pohon itu? apakah keseluruhan poin yang Allah coba komunikasikan kepada Yunus tentang pohon jarak?

J: Yunus telah dapat mendapatkan beberapa material dan membuat pondoknya sendiri. Pohon jarak hanya diadakan untuk menyatakan kepada Yunus apa yang ada dalam hati Yunus.
Allah pada dasarnya menyebut Yunus seorang munafik. Yunus peduli tentang pohon itu, walaupun Yunus belum merawat atau memeliharanya. Namun Yunus dibuat untuk mengetahui bahwa Allah peduli tentang bangsa Niniwe ini, yang Allah telah ciptakan.

P: Dalam Yunus 4:11, sebuah pohon jarak berbeda dengan seorang berhala. Pohon jarak jenis ini adalah sebuah hal baik yang Allah berikan kepada kita, lalu sekali kita terbiasa dengannya Allah mengambilnya, untuk mengajarkan kita sesuatu. Apakah ada contoh mengenai pohon jarak dalam kehidupan kita atau dalam kehidupan orang yang anda tahu?

J: Itu bisa jadi di sekolah, pekerjaan, atau kesempatan bisnis. Untuk orang yang masih sendiri itu bisa jadi sebuah hubungan asmara.

P: Dalam Yunus 4:8-11, walaupun Allah sungguh menjadi yang paling penting dalam kehidupan anda, apakah ada hal lain yang lebih penting bagi anda dari orang lain, dan keselamatan mereka?

J: Kadang orang dapat membiarkan hobi, hiburan, keluarga, atau bahkan gereja dan pekerjaan Allah menjadi lebih penting bagi mereka daripada Allah.

P: Dalam Yunus 4:11, jika Allah adalah nomor 1, tapi anda mengasihi hal lain lebih daripada orang lain, dapatkah anda tetap benar dalam kasih anda kepada Allah? (Lihat 1 Yohanes 3:17; 4:12,20-21)

J: Tidak. 1 Yohanes 3:17; 4:12,20-21 menujukkan kita bahwa kita tidak benar-benar mengasihi Allah ketika kita tidak mengasihi orang lain. Yohanes mengatakan pada kita bahwa kasih diikat dalam kemenurutan kepada Allah, dan Allah memerintahkan kita untuk mengasihi sesame kita. Ini terlepas apakah kita merasa seperti itu atau tidak.

P: Dalam Yunus 4:5, mengapa nabi ini pergi ke timur Niniwe untuk duduk?

J: Sungai Khosr berada di sebelah barat Niniwe. Seorang tentara yang menyerang Niniwe kemungkinan datang dari sebelah timur, dan Yunus akan yang pertama kali melihat dengan duduk di sisi timur. Mungkin Yunus memiliki "iman yang cukup" untuk melihat kehancuran Niniwe. Namun, pekerjaan Allah tidak tergantung pada iman kita, tapi pada kehendakNya.

P: Dalam Yunus 4:6, pohon jenis apakah ini?

J: Kitab suci tidak mengatakannya jika itu adalah sebuah tanaman normal yang tumbuh dengan ajaib, atau sebuah jenis tanaman yang sebaliknya tidak ada di bumi. Itu bisa jadi sebuah tanaman jarak, yang dapat tumbuh dengan ukuran sebuah pohon.

P: Dalam Yunus 4:8, mengapa Allah membawa sebuah angin timur untuk mengganggu Yunus?

J: Yunus sedang duduk di sebelah timur kota untuk melihat bencana yang akan datang dan menghancurkan Niniwe. Allah mengirimkan sebuah "bencana", tapi itu bukan untuk menghancurkan Niniwe, tapi untuk membebani Yunus. Ini terlihat lebih menjadi hukuman yang tepat untuk seorang percayawan yang memiliki sikap yang mengganggu Allah.

P: Dalam Yunus 4:10, bagaimana populasi Niniwe dibandingkan dengan kota lain pada saat itu?

J: Niniwe adalah kota yang sangat besar pada masanya. Samaria memiliki sekitar 30.000 jiwa, dan Samaria lebih besar dari Yerusalem. Sekarang populasi Niniwe sebesar ini pada waktu itu mungkin tidak akan mudah untuk menyokong kotanya hanya dengan pertania. Itu adalah kota yang hidup pada penaklukkan dan upeti.

P: Dalam Yunus 4:11, mengapa Allah menyebutkan ternak kepada Yunus?

J: Kebanyakan orang dengan belas kasihan apapun itu akan setidaknya memiliki kebaikan hati kepada binatang, walaupun binatang tidak tahu yang benar dari yang salah. Manusia (termasuk bangsa Niniwe), lebih penting daripada binatang. Bangsa Niniwe hampir sebegitu mengabaikan jalan Allah seperti binatang. Karena Allah peduli tentang apa yang Ia ciptakan, haruskah Allah peduli pada bangsa Niniwe juga?

P: Dalam Yunus 4:11, apakah Yunus pernah merubah sikapnya dan mengasihi bangsa Asyur?

J: Itu bisa saja telah berlalu juga. Ceritanya membuat kita digantung, dan mungkin dengan disengaja. Namun, orang yang menulis kitab tentunya membagikan hati Allah pada hal ini. Karena ini sepertinya dan kemungkinan dimana entah Yunus menulis sendiri, atau Yunus mendikte ini kepada seorang juru tulis, mungkin Yunus pada akhirnya belajar akan pelajarannya.

P: Dalam Yunus, apakah kita memiliki bukti non-Alkitabiah mengenai pertobatan bangsa Asyur?

J: Mungkin. Tentara Asyur berperang setiap tahun, kecuali itu, anehnya ada dua tahun, sekitar tahun 758-757 SM, dimana nampaknya mereka tidak berperang sama sekali. Sementara itu tidak dapat dibuktikan bahwa Yunus datang entah pada dua tahun ini, ia datang kira-kira pada saat itu, dan khotbah Yunus membuat sebuah penjelasan yang baik untuk mengapa seluruh bangsa yang memiliki karir tentara ini memilih tidak berperang selama dua tahun. Ini adalah entah di bawah pemerintahan Asyur-dan III (sekitar tahun 772-754 SM) atau penggantinya Asyur-nirari V (sekitar tahun 754-647 SM).
Kamudian bangsa Asyur balik ke cara lama mereka, dan mereka dihancurkan pada tahun 612 SM, sebagaimana dinubuatkan Nahum 2:1-3:9 dan Zefanya 2:13-15.

P: Dalam Yunus, dimanakah Yunus dikuburkan?

J: Kita tidak tahu. Tapi ada sebuah tradisi bahwa Yunus dikubur di sebelah barat laut Irak, dekat dengan Niniwe. Umat Islam membangun sebuah masjid disekitar kuburannya, dan Islam Sunni bersama ISIS menghancurkannya pada 25 Juli, 2014.

P: Dalam Yunus, apakah ini pembalikan konsep primitive Allah yang ingin memusnahkan bangsa non-Yahudi seperti bangsa Amalek?

J: Tidak. Tiga poin untuk diperhatikan dalam jawaban.
Bangsa Aysur
belum menjadi musuh umat Allah. Sebaliknya, bangsa Amalek secara khusus mencoba untuk berperang melawan umat Allah dan membunuh para pejalan kaki.
Para nabi kemudian,
termasukYunus, tidak pernah kritik mengenai pembunuhan di awal terhadap bangsa Kanaan dan bangsa Amalek.
Allah berkata melalui Musa
bahwa bangsa non-Kanaan, termasuk yang hidup jauh dari situ, berhak untuk menjadi teman dan memiliki sebuah perjanjian dengan bangsa Israel.
Oleh karena itu, Asimov
menulis tentang sesuatu yang katanya "pembalikan konsep", dimana pada kenyataannya ada sebuah keharmonisan yang utuh di sini antara roh dan huruf tulisan Musa dan Yunus.

P: Dalam Yunus, apakah kunci pertanyaan yang dapat kita tanyakan kepada dirikita sebagaimana Yunus, setelah membaca kitab Yunus?

J: Mengetahui bahwa anda tidak pernah terlalu dewasa untuk berhenti menjaga iman anda. Ada empat pertanyaan kunci yang bisa kita Tanya mengenai Yunus. Tapi ketika kita bertanya mengenai Yunus, kita dapat juga bertanya pada dirikita sendiri.
DapatkahYunus bepergian cukup jauh dari kehendak Allah agar Allah melupakannya?
Dapatkah Yunus tenggelam agar Allah menelantarkannya?
Apakah terlalu terlambat untuk Yunus melayani Allah kembali dengan efektif?
Dapatkah hati Yunus memiliki belas kasihan Allah bagi mereka yang tersesat?

P: Dalam Yunus, apakah beberapa naskah awal yang masih ada hingga saat ini?

J: Dead Sea scrolls: (sekitar tahun 1 SM) Ada 3 salinan kitab Yunus diantara gulungan Dead Sea scrolls, disebut 4Q76 (=4QXIIa), 4Q81 (=4QXIIf) AND 4Q82 (=4QXIIg).
4Q76
berisiYunus 1:1-5,7-10,15-16; 2:1,7; 3:2.
4Q81
berisi Yunus 1:6-8, 10-16.
4Q82
berisi Yunus 1:1-9; 2:3-10; 3:1-3; 4:5-11.
Namun, The Dead Sea Scrolls Translated hal.478 menyebutkan gulungan ini mengenai nabi-nabi kecil berisi Hosea dan Nahum, tapi tidak mengatakan berisi Amos dan Yunus.
Nahal Hever
adalah sebuah gua dekat Engedi, yang memiliki sebuah potongan dari dua belas nabi dalam bahasa Yunani (8 Hev XIIgr). Ini diperkirakan telah ditulis antara tahun 50 SM dan 50 M. Itu tersembunyi selama Bar Kokhba memberontak melawan Roma. Ini adalah sebuah revisi dari versi Septuagintaa, dibuat di Yudea, dan hampir mirip dengan versi Masoret. Itu berisi Yunus 1:14-16; 2:1-7; 3:2-5,7-10; 4:1-2,5
Gulungan wadi Murabb'at (Mur XII) adalah berasal dari tahun 132 M. itu berisi Yunus 1:1-16; 2:1-11; 3:1-10 to 4:1-11.
Secara keseluruhan, yang dijaga dalam Dead Sea scrolls, Nahal Hever, dan wadi Murabb’at adalah ayat-ayat Yunus sebagai berikut: 1:1-16; 2:1-10; 3:1-10; 4:1-11. Setiap ayat telah dijaga kecuali Yunus 1:17.
Naskah Alkitab Kristen,
dari sekitar tahun 350 M, berisi Perjanjian Lama, termasuk kitab Yunus. Dua dari ini adalah Vatikanus (tahun 325-350 M) dan Sinaitikus (tahun 340-350 M) juga memiliki keseluruhan kitab Yunus. Dimulai pada halaman yang sama dimana kitab Obaja berakhir. Itu berakhir pada halaman yang sama dimana kitab Nahum dimulai.
Alexandrinus
(sekitar tahun 450 M), dimana kitab dua belas nabi ditempatkan sebelum Yesaya. Kitab Yunus lengkap dalam koleksi Vatikanus dan Alexandrinus.

P: Penulis pada zaman awal yang manakah yang mengarah kepada kitab Yunus?

J: Penulis pra-Nicea yang mengacu atau menyinggung ayat-ayat dalam kitab Yunus adalah:
Kitab Apokrif Sirakh 49:10 (sebelum tahun 190 SM) menunjukkan bahwa Yunus ada sebagai bagian dari Kitab Duabelas Nabi.
Clement dari Roma
(tahun 96-98 M) "Yunus menyatakan kehancuran kepada bangsa Niniwe; tapi mereka, bertobat atas dosa mereka, mengambil hati Allah dengan berdoa, dan mendapatkan keselamatan, walaupun mereka adalah orang asing [kepada perjanjian] bagi Allah." 1 Clement (vol.1) bag.7 hal.7
Justin Martyr
(sekitar tahun 138-165 M)
Irenaeus dari Lyon
(tahun 182-188 M) mengutip Yunus 1:9 dan 2:2 sebagaimana Yunus yang berbicara. Irenaeus Against Heresies buku 3 bag.20.2 hal.450
Clement dari Aleksandria
mengatakan, "Dan Yunus sendiri seorang nabi, mengisyaratkan hal yang sama atas apa yang ia katakan: 'Dan kepala kapal datang kepadanya, dan mengatakan kepadanya, Mengapa engkau mendengkur? Bangkitlah, berserulah pada Allahmu, Dia yang mungkin menyelamatkan kita, dan kita tidak akan binasa." The Stromata (tahun 193-202 M) buku 5 bag.141 hal.474-475
Tertullian
(tahun 207/208 M) "Dalam kitab Yunus anda menemukan tanda perbuatan atas kemurahanNya, yang Ia tunjukkan kepada bangsa Niniwe yang berdoa." (Yunus 3:9) Five Books Against Marcion buku 5 bag.11 hal.452
Tertullian (tahun 198-220 M) "apakah itu, lalu, alasan mengapa Yunus tidak merasa pertobatan diperlukan kepda bangsa Niniwe yang kafir, ketika ia menghindari tugas pengabaran nubuat? Atau apakah justru ia, meramalkan bahwa kemurahan Allah dicurahkan bahkan kepada orang-orang asing, rasa takut jika kemurahan akan, sebagaimana diandaikan, menghancurkan (reputasi) pernyataannya? " On Modesty bag.10 hal.84
Origen
(tahun 225-254 M) menyebutkanYunus dalam Against Celsus buku 7 bag.57 vol.4 hal.634
Adamantius
(sekitar tahun 300 M) menyebutkan Yunus "Air menerima Yunus kedalam kedalamannya selama tiga hari dan tiga malam, dan lalu memulihkannya cukup kuat." Dialogue on the True Faith bagian Kelima hal.172 (Adamantius sedang berbicara)
Methodius
dari Olympus dan Patara (sekitar tahun 260-312 M)
Setelah Nicea (tahun 325 M):

Athanasius dari Aleksandria
(tahun 367 M) (Diartikan karena menyebutkan dua belas nabi) "Ada, lalu, dari Perjanjian Lama, dua puluh dua kitab jumlahnya; … lalu Para nabi, keduabelas itu diperhitungkan sebagai satu kitab …." Athanasius Easter Letter 39 bag.4 hal.552.
Cyril dari Yerusalem
(sekitar tahun 349-386 M) mengutip Yunus 2:2,6,8 sebagaimana Yunus dalam Ceramah 14.20 hal.99
John Chrysostom
(- tahun 407 M) menyebutkan Nabi Yunus dalam vol.9 Concerning the Statues Homili 20.21 hal.480
Sulpitius Severus
(tahun 363-420 M) mengarah kepada kitab Yunus sebagaimana Yunus dalam History buku 1 bag.48 hal.94
Augustine dari Hippo
(tahun 338-430 M) menyebutkan nabi Yunus dalam The City of God book 18 bag.44 hal.387
Diantara buku-buku yang sesat dan palsu

Diatessaron
milik Tatian (tahun 172 M) bagian 16 hal.68 mengutip Matius 12:41 dan Lukas 11:24 tentang Yunus.
Theodore dari Mopsuestia
(tahun 392-423.429 M) mengutip dari Yunus 3:4 Commentary on Yunus bag.1 hal.193
Setelah Nicea ada penulis-penulis lain juga.

P: Dalam Yunus, apakah beberapa perbedaan terjemahan antara bahasa Ibrani dan bahasa Yunani Septuagintaa?

J: Berikut adalah beberapa perbedaan terjemahan dari pasal 3, bagian pertama dalam bahasa Ibrani dan yang kedua berasal dari terjemahan bahasa Yunani Septuagintaa.
Yun 1:9
"Aku adalah orang Ibrani" (Masoret) vs. "Aku adalah seorang pelayan Tuhan" (Septuaginta, Theodore dari Mopsuestia dalam Commentary on Yunus bag.1 hal.197)
Yun 2:4 "Tentu saja aku akan memandang" (Masoret) vs. "Bagaimana aku akan memandang" (Theodosion)
Yun 3:2
"Pernyataan yang aku sedang nyatakan kepadamu" (Masoret) vs. "menurut khotbah sebelumnya yang aku katakan kepadamu." (Septuaginta)
Yun 3:3
"kota yang besar untuk Allah" (Masoret) vs. "kota besar" (Septuaginta)
Yun 3:4
"40 hari" (Masoret) vs. "3 hari" (Septuaginta, Theodore dari Mopsuestia dalam Commentary on Jonah bag.1 hal.193)
Yun 3:6
"bahkan menyentuh raja-raja" (Masoret) vs. "mencapai raja" (Septuaginta)
Yun 3:6
"bangun dari takhtanyaarose from his throne" (Masoret) vs. "bangkit dari takhtanya" (Septuaginta)
Yun 3:6
"jubah" (Masoret) vs. "pakaian" (Septuaginta)
Yun 3:7
"Dan ia menangis dan berkata di Niniwe dengan perintah raja dan para pembesarnya" (Masoret) vs. "Dan pernyataan dibuat, dan itu diperintahkan di Niniwe oleh raja dan para pembesarnya" (Septuaginta)
Yun 3:7
"manusia dan binatang, kawanan domba" (Masoret) vs. "manusia, atau ternak, atau lembu, atau domba" (Septuaginta)
Yun 3:8
"Tapi biarkan manusia dan binatang" (Masoret) vs. "Maka manusia dan ternak" (Septuaginta)
Yun 3:8
"Dan membiarkan mereka masing-masing berbalik" (Masoret) vs. "dan mereka berbalik masing-masing" (Septuaginta)
Yun 3:10
"cara jahat" (Masoret) vs. "cara-cara jahat" (Septuaginta)
Yun 3:10
"iba" (Masoret) vs. "menyesal" (Septuaginta)
Yun 4:1
"Tapi itu adalah sebuah bencana yang besar untuk pandangan Yunus, dan itu nyalalah kemarahan dalam dirinya." (Masoret) vs. "Tapi Yunus sangat bersedih yang mendalam, dan ia bingung." (Septuaginta)